Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Ma'ruf Amin Dinilai Mampu Dongkrak Suara Pemilih Muslim

Kompas.com - 24/08/2018, 17:26 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar, menuturkan, calon wakil presiden Ma'ruf Amin mampu mendongkrak perolehan suara dari kalangan pemilih Muslim bagi dirinya sendiri dan calon presidennya, Joko Widodo.

"Pertama adalah umat Islam merasa lebih terwakili dengan Pasangan Jokowi yang memilih calon wakil presiden dari kalangan ulama. Jadi Kiai Ma'ruf Amin yang dulu menjadi Ketua MUI. Sedangkan Sandiaga Uno (cawapres dari Prabowo Subianto) bukanlah tokoh yang dikenal dalam pergerakan Islam," kata Rully dalam paparan rilis survei di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Survei LSI: Di Kalangan Pemilih Muslim, Jokowi-Maruf Ungguli Prabowo-Sandiaga

Ia melihat Ma'ruf Amin menjadi magnet tersendiri untuk menarik kalangan pemilih Muslim dibandingkan Sandiaga Uno.

Rully juga menilai pemilih Muslim menyukai program ekonomi keumatan yang selalu digaungkan oleh Ma'ruf Amin.

Menurut dia, pemilih Muslim lebih memercayai kemampuan Ma'ruf dalam meningkatkan program penguatan ekonomi keumatan.

Baca juga: Survei LSI: Maruf Dipilih Milenial, Sandiaga Magnet Pemilih Pemula

Dalam survei ini, responden yang menyukai program yang menguatkan ekonomi umat sebesar 84,7 persen. Sementara mereka yang bersikap biasa saja sebesar 6,7 persen.

Responden yang tidak suka sebesar 0,8 persen dan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 7,8 persen.

"Jadi kita bisa bilang program penguatan ekonomi umat disukai oleh pemilih Muslim, dan memilih Ma'ruf Amin yang mempelopori program kekuatan ekonomi umat," katanya.

Baca juga: Survei LSI: Suara Emak-emak Condong ke Jokowi-Maruf

Rully juga memaparkan, mayoritas responden Muslim lebih menyukai karakter Ma'ruf Amin dibandingkan Sandiaga.

Ada 6 kategori yang menjadi perhatian responden, yaitu jujur, pintar, nasionalis, agamis, berwibawa, perhatian kepada rakyat dan mampu mengambil keputusan secara tegas.

Ma'ruf unggul di karakter jujur sebesar 52,3 persen, Sandiaga sebesar 43,9 persen. Di karakter pintar, Sandiaga unggul tipis sebesar 62,7 persen dibandingkan Ma'ruf sebesar 61,2 persen.

Baca juga: Survei LSI: Sosok Cawapres Bikin Elektabilitas Jokowi Turun, Prabowo Naik

Kemudian 58,2 persen responden menilai Ma'ruf sosok nasionalis, sementara 55,9 persen lainnya memilih Sandiaga.

Selain itu, Ma'ruf unggul di karakter agamis sebesar 64,1 persen dibandingkan Sandiaga sebesar 47 persen. Pada karakter berwibawa, Sandiaga unggul sebesar 51 persen dari Ma'ruf sebesar 47,9 persen.

Dalam kategori perhatian kepada rakyat, 49,9 responden memilih Ma'ruf, 43,3 persen memilih Sandiaga. Pada kategori pengambilan keputusan secara tegas, 32,8 persen responden memilih Ma'ruf, sedangkan Sandiaga sebesar 41,3 persen.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen

Selain itu, Rully juga berkaca pada kedekatan Ma'ruf dengan organisasi-organisasi Islam dan pesantren-pesantren. Ma'ruf dinilainya mampu menjadikan pemilih dari kalangan organisasi Islam dan pesantren-pesantren sebagai basis suara tersendiri.

"Mungkin dia juga dengan banyak turun ke pesantren dan segala macam atau balik lagi ke perkumpulan Nahdlatul Ulama dan segala macam dijadikan basis utama sebagai pemenangan Jokowi," kata dia.

Survei yang dilakukan pada tanggal 12 hingga 19 Agustus 2018. Margin of error survei LSI ini plus minus 2,9 persen. Artinya, angka persentase dalam survei ini bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.

Baca juga: Jokowi-Maruf Tercepat Penuhi Syarat KPU, PDI-P Sebut Paslon Kami Punya Rekam Jejak Baik

Adapun survei ini menggunakan multistage random sampling. LSI melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terhadap 1.200 responden Muslim di 33 provinsi di Indonesia.

LSI juga melengkapi survei ini dengan Focus Group Discussion (FGD), analisis media dan wawancara mendalam.

Kompas TV Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy mendeklarasikan dukungan relawan untuk Jokowi dan Maruf Amin, Minggu (19/8) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com