Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tabayyun" dan 5 Langkah Siapkan Generasi Cerdas Digital

Kompas.com - 19/08/2018, 23:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Di era milenial sekarang ini, arus informasi mengalir begitu deras dan sulit untuk dibendung. Segala informasi bisa begitu cepat menyebar terkadang tanpa proses editing, klarifikasi, maupun validasi.

Sebuah berita, informasi, atau pun pengetahuan yang diunggah ke jagat maya berpotensi menjadi viral. Lebih-lebih informasi maupun berita yang bersifat bombastis. Hal ini dapat  memberikan dampak positif dan negatif.

Positif, apabila informasi tersebut memang benar-benar valid dan sangat dibutuhkan masyarakat. Negatif apabila informasi menjadi viral itu hoax atau berita bohong.

Berita hoax memiliki dampak negatif tinggi. Berita bohong bisa menimbulkan rasa saling tidak percaya di masyarakat yang dapat mengantarkan kepada hancurnya kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Sahal Mahfudh, SMPQT Yanbu’ul 1 Pati Jawa Timur, dalam bidang politik, hoax bisa melahirkan pertikaian dan menyulut kebencian. Hoax dalam ilmu pengetahuan, bisa menjadikan ilmu tidak lagi bersifat ilmiah dan obyektif.

Dalam laman Sahabat Keluarga Kemendikbud Sahal menyampaikan sikap tabayyun atau cerdas digital mutlak dibutuhkan oleh para netizen supaya tidak mudah termakan berita hoax.

Sikap tabayun ini perlu disosialisasikan dan diajarkan kepada seluruh masyarakat dari segala lapisan, utamanya di lembaga-lembaga pendidikan.

Untuk mempersiapkan generasi yang memiliki sikap gemar ber-tabayyun, sekolah harus mampu menciptakan budaya tabayyun di lingkungan sekolah.

Di antara langkah-langkah yang bisa diterapkan oleh sekolah dalam menciptakan budaya tabayyun sebagai berikut:

1. Mengedepankan saintifik

Salah satu cara adalah dengan mengoptimalkan unsur saintifik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Saintifik merupakan salah satu metode yang diterapkan di dalam kurikulum 2013.

Baca juga: Penting, Literasi Media untuk Orangtua Generasi Milenial

 

Unsur saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Langkah pembelajaran saintifik disadari atau tidak akan memberikan pengalaman dan pengetahuan bagaimana cara melakukan tabayyun atau chek and rechek terhadap segala pengetahuan, informasi maupun pelajaran yang mereka peroleh.

2. Literasi baca

Langkah berikut adalah menguatkan budaya baca di lingkungan sekolah. Banyak membaca orang akan memiliki kedalaman ilmu dan wawasan yang luas. Dengan ilmu yang dalam serta wawasan yang luas, orang tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas.

3. Sikap 'tabayyun'

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Mardiono Singgung Sandiaga Pernah Mundur sebagai Wagub DKI, Sekjen Rumah SandiUno Beri Tanggapan

Nasional
Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban 'Bullying' karena Harun Masiku

Pengacara: Selama Ini Mas Hasto dan PDI-P Jadi Korban "Bullying" karena Harun Masiku

Nasional
Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Kemenlu Percepat Pemulangan 216 WNI yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Nasional
Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: 'Monggo' Saja...

Tak Masalah KIM Koalisi untuk Pilkada di Banyak Tempat, PDI-P: "Monggo" Saja...

Nasional
OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

OIKN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 29,8 Triliun untuk Pembangunan IKN

Nasional
KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

KPU Sebut Batas Usia Calon Kepala Daerah Tetap Saat Penetapan karena Pelantikan Ranah Pemerintah

Nasional
Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

Jelang Latma Rimpac, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Latihan dengan Kapal Perang Brunei

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Langsung Kondisi Terminal BBM Tuban

Nasional
Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

Batu Pertama Diletakkan, Kementerian KP dan FAO Siapkan Pembangunan Fishway di Sukabumi

Nasional
Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

Respons Singkat Jokowi soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Projo Isyaratkan Peluang

Nasional
Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

Perintahkan Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Jokowi: Daripada Beli, Lebih Bagus Investasi

Nasional
Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

Pihak Hasto Laporkan Penyidik KPK yang Sita Handphone ke Dewas, Tapi Kantor Sudah Tutup

Nasional
Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

Komisi II DPR Sebut 40 Persen Pj Kepala Daerah Tidak Layak Memimpin, Tak Paham Tata Kelola Pemerintahan

Nasional
Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

Profil Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Orang Dekat Jokowi yang Segera Jabat Irjen Kemendag

Nasional
Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

Divonis Bersalah, 4 Terdakwa Korupsi Bansos Beras Kemensos Dihukum Ganti Rugi Rp 127 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com