Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Gerindra Sebut Program Ekonomi Sandiaga Uno Telah Teruji

Kompas.com - 18/08/2018, 18:57 WIB
Reza Jurnaliston,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menyebutkan, program yang diusung oleh calon bakal wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno telah teruji dan lebih kongkret.

Hal itu dikatakan Andre merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengangap Sandiaga Uno tak lebih baik daripada Ma’ruf Amin di sektor ekonomi riil.

“Kenapa saya bilang mas Sandi sudah teruji, karena beliau ini mantan ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), lalu juga bang Sandi beliau ini pengusaha besar, ada puluhan ribu tenaga kerja yang dibuka sama beliau,” tutur Andre saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/8/2018).

“Sehingga beliau telah memberikan manfaat banyak kepada masyarakat,” lanjut Andre.

Baca juga: Ditanya Pengalaman Ma'ruf di Bidang Ekonomi, Hasto Balik Tanya Keberhasilan OK-OCE

Andre mengatakan, Sandiaga Uno telah berbuat nyata dan jelas di bidang ekonomi, salah satunya melalui program OKE OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) saat menjadi wakil gubernur di DKI Jakarta. Nantinya, program OKE OCE juga akan diadopsi saat kampanye Pilpres 2019 mendatang.

“Bayangkan saja dari target 40.000 per tahun peserta OK OCE masih sebulan sudah 48.000. Nah peserta itu akan diberikan pelatihan, pendampingan, diberikan pemasaran, bahkan ujungnya pembiayaan,” kata Andre.

“Darimana pembiayaan tersebut? Dari bank DKI dengan tanpa agunan serta bunga 7 persen. Jadi bang Sandi itu sudah bicara, berbuat kongkrit gitu lho,” tambah dia.

Selain itu, kata Andre, Sandiaga Uno juga telah menawarkan langkah kongkrit di bidang ekonomi, khususnya ekonomi keumatan.

Seperti, menawarkan program untuk menumbuhkan sikap kewirausahaan untu para santri yang dinamakan santri preneur saat berkunjung ke PBNU.

“Program OKE OCE yang di DKI Jakarta di bawa ke Nasional nanti di seluruh pesantren bekerja sama dengan PBNU pelatihan OKE OCE di pesantren,” kata Andre.

“Santri-santri itu diberi pelatihan, diberi pendampingan sampai laporan keuangan nanti dibuat konsep seperti itu,” sambung Andre.

Di sisi lain, Andre tak ingin mengomentari lebih lanjut terkait Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut kapasitas Sandiaga Uno tak lebih baik daripada Ma’ruf Amin di bidang ekonomi.

Andre justru meminta semua pihak untuk menciptakan kampanye yang sejuk dan damai.

“Mari kita ciptakan kampanye yang sejuk, kampanye yang damai kita sambut Pilpres 2019 ini dengan adu gagasan, adu peogram. Kita ingin wujudkan pemilu yang riang dan gembira,” kata Andre.

“Kami menghindari komentar-komentar negatif, jadi saya rasa saran ke mas Hasto (Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto) tiga minggu ini kan ada agenda bangsa, Asian Games mbok ya kita sama-sama tahan diri jangan sampai Mas Hasto panik sabar-sabar dulu,”kata Andre.

Diberitakan sebelumnya, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menilai bakal cawapres pendamping Joko Widodo, Ma'ruf Amin, sangat berpengalaman di bidang ekonomi.

"Kiai Ma'ruf itu pengalamannya luas. Pak Prabowo sama Pak Sandi belum pernah menjadi anggota DPR. Kiai Ma'ruf pernah menjadi anggota DPR dan menjadi ketua Komisi VI. Artinya memimpin kebijakan industri, kebijakan BUMN, perdagangan," kata Hasto di media center tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com