JAKARTA, KOMPAS.com - Saija (48) tidak mengenakan alas kaki alias "nyeker" saat menghadiri upacara hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Saija bukannya tidak mempunyai sepatu atau sandal untuk digunakan ke acara tahunan tersebut. Namun, ia memang sengaja tidak menggunakan alas kaki karena mengenakan baju adat Baduy.
Peringatan HUT kemerdekaan di Istana sejak tahun lalu memang mengangkat tema keragaman. Mulai dari Presiden Joko Widodo, para pejabat, hingga masyarakat umum yang hadir mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kalau Baduy memang tidak boleh pakai alas kaki," kata dia.
Baca juga: Cerita Naskah Proklamasi dan Mesin Tik Milik Perwira Nazi
Menurut Saija, kostum yang dia kenakan ini sudah dikonsultasikan terlebih dahulu ke pihak Istana. Pihak Istana pun tidak keberatan karena tak digunakannya alas kaki merupakan adat istiadat suku Baduy.
"Kalau masuk istana pun tetap tidak boleh (pakai alas kaki)," ujarnya.
Saija mengaku berangkat dari pedalaman di Banten ke Jakarta dengan menggunakan mobil. Ia berangkat Kamis kemarin dan sempat menginap di hotel yang disediakan oleh pihak Istana.
Baca juga: Siulan Rahasia Bung Karno dan Kecurigaan Belanda di Kota Ende
Namun, ada juga rekan-rekannya dari suku Baduy dalam yang memilih berjalan kaki. Total, ada dua orang dari suku Baduy luar dan lima orang dari suku Baduy dalam yang diundang ke Istana.
"Kalau Baduy dalam yang jalan kaki berangkat dari hari Senin," kata dia.
Di HUT kemerdekaan Indonesia yang ke-73 ini pun, Saija menyampaikan harapan-harapannya sebagai suku Baduy.
"Harapan bagi kami orang Baduy, ke depannya Indonesia makin damai, aman, tenteram," ujar dia.