Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Positif untuk Menyetarakan Kesenjangan Bernegara

Kompas.com - 17/08/2018, 04:08 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dominasi suatu kelompok saat berkuasa kerap kali menyebabkan kesenjangan dalam bernegara. Ini menyebabkan hak-hak atas fasilitas negara semakin sedikit dinikmati kelompok minoritas.

Akibatnya, hanya kelompok tertentu yang memiliki akses terhadap sistem demokrasi.

Eun Sook Jung, seorang profesor dari Universitas Wisconsin-Eau Clair, Amerika Serikat, mengatakan bahwa negara-negara di dunia memang mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan hak-hak bernegara antara kelompok mayoritas dengan minoritas.

Menurut Jung, di sinilah "jalan tengah" mengambil peran untuk mengatasi masalah tersebut.

Gagasan ini menjadi bahasan dalam acara World Peace Forum ketujuh, di mana Eun Sook menjadi peserta. Forum ini diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Para peserta sepakat bahwa jalan tengah adalah orientasi terhadap nilai positif dalam kehidupan.

Baca: Jalan Tengah, Kunci Perdamaian Dunia...

Nilai-nilai positif tersebut dapat berupa keadilan, toleransi, kerja sama, inklusi, dan kompromi.

Profesor yang ahli di bidang Indonesia dan Islam di Tanah Air ini kemudian memberi contoh bagaimana mengaplikasikan jalan tengah untuk mengatasi kesenjangan bernegara antara kelompok mayoritas dengan minoritas.

"Ketika kami membicarakan tentang jalan tengah, maksudnya cobalah melakukan upaya positif untuk mencari titik temu di mana sebagian besar hak mayoritas dan minoritas terpenuhi," kata Jung, dalam gagasan yang disampaikan dalam bahasa Inggris.

"Hal itu akan membutuhkan kompromi karena tidak semua orang akan mendapatkan apa yang mereka inginkan," ujar dia.

Menurut Jung, upaya tersebut akan turut menanamkan toleransi kepada publik. Beriringan pula, sistem demokrasi juga akan ikut membaik.

Baca juga: Din Syamsuddin: Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah Jalan Tengah

Ambisi besarnya adalah, jalan tengah dapat menciptakan koeksistensi, di mana semua pihak dapat hidup damai.

Para peserta forum tersebut yakin bahwa jalan tengah dapat menjadi kunci perdamaian dunia. Oleh sebab itu, mereka berkomitmen untuk mengaplikasikannya di bidang yang menjadi keahliannya melalui komunitas masing-masing.

Tahun ini, WPF membicarakan tentang pandangan jalan tengah untuk peradaban dunia (The Middle Path for The World Civilizations).

Forum yang diselenggarakan pada 14-16 Agustus 2018 tersebut diikuti oleh sekitar 250 orang dari 43 negara yang berasal dari beragam profesi, seperti akademisi, aktivis, dan tokoh agama.

Kompas TV Gong perdamaian nusantara tersebar di empat kota Seindonesia, salah satunya berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com