Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Akan Dapat Kartu Anggota Nahdlatul Ulama

Kompas.com - 16/08/2018, 20:06 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mendapat kartu anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu).

Rupanya Prabowo sudah mengajukan keanggotaan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beberapa waktu yang lalu. 

"Kehormatan bagi saya, sudah berapa saat sebetulnya saya mengajukan karena merasa dekat dengan NU," kata Prabowo di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Prabowo: Pandangan Kita Sama Pandangan NU Cocok

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno juga mengatakan akan segera membuat jadwal dengan pihak-pihak terkait untuk mengurus administrasi pembuatan kartu anggota dalam waktu dua sampai tiga minggu ke depan untuk Prabowo.

"Jadi kita dijadwalkan lagi untuk Pak Prabowo setelah mengisi tadi informasi-informasi untuk menerima Kartanu-nya di PBNU," katanya.

Baca juga: Bertemu Pimpinan PBNU, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Bahas Ekonomi

Prabowo juga mengungkapkan, kedatangannya  disambut baik pimpinan NU. Ia pun memuji NU sebagai lembaga keagamaan yang tidak berpolitik praktis.

"Saya kira sikap NU sangat wise dan bijaksana, NU tidak akan berpolitik praktis. NU adalah organisasi yang mewakili umat nahdliyin dan gerakan moral," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Sebelumnya, bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menyambangi pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Kamis (16/8/2018) sore.

Baca juga: Kamis Sore Ini, Prabowo-Sandiaga Dijadwalkan Bertemu Pimpinan PBNU

Prabowo mengatakan, dalam pertemuan yang terjadi sekitar satu jam itu, mereka saling bertukar pikiran mengenai problem terkini yang dihadapi bangsa Indonesia, terutama masalah di bidang ekonomi.

Kompas TV Benarkah ada mahar politik dari Sandiaga Uno untuk dapat diterima oleh koalisi di kubu Prabowo?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com