JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyinggung status bencana gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) di hadapan Presiden Joko Widodo saat Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Awalnya, Bamsoet, sapaannya, mengucapkan bela sungkawa atas bencana gempa bumi yang terjadi di Pulau Lombok.
"Mengawali pidato ini, atas nama seluruh anggota dewan saya menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah NTB dan sekitarnya," ujar Bamsoet.
Baca juga: BNPB Sebut Penentuan Bencana Nasional adalah Kewenangan Presiden
Ia lantas mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dalam menangani bencana gempa bumi di Lombok.
Di akhir ucapan bela sungkawanya kepada korban gempa lombok, Bamsoet menyatakan DPR akan mendukung jika pemerintah menetapkan gempa di Lombok sebagai bencana nasional.
"DPR akan mendukung sepenuhnya jika pemerintah menetapkan bencana alam Lombok sebagai bencana nasional," lanjut dia.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menegaskan, kewenangan terkait penetapan status bencana nasional berada di tangan Presiden.
"Kewenangan menetapkan bencana nasional atau tidak, jadi namanya status dan tingkatan bencana itu diatur dalam regulasi yang ada. Untuk nasional, kewenangannya adalah Presiden, berdasarkan masukan dari kepala BNPB," kata Sutopo saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (13/8/2018).
Sutopo menjelaskan, ada sejumlah pertimbangan sebelum pemerintah menetapkan status bencana.
Baca juga: Belum Bencana Nasional, Penanganan Gempa Lombok Berskala Nasional
"Tentu dengan pertimbangan, jumlah korban, luas wilayah terdampaknya, kerugiannya, yang tak kalah penting, keberfungsian daerah setempat, apakah masih hidup Bupati, Gubernur, beserta perangkat di bawahnya," ucap Sutopo.
Diberitakan, hingga Rabu (15/8/2018), jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 460 orang. Selain itu, tim SAR menemukan satu dari empat korban yang tertimbun longsor.n Angka kerugian akibat gempa untuk sementara mencapai Rp 7,45 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.