Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato, Ketua DPR Keliru Sebut Nama Belakang Megawati

Kompas.com - 16/08/2018, 11:22 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Bambang Soesatyo sempat salah menyebut nama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dalam pidato pembukaan Sidang Bersama DPR dan DPD d Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Awalnya, Bambang menyapa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir dalam sidang tersebut.

Kemudian Bambang menyapa Megawati, namun ia keliru saat menyebut nama belakang Ketua Umum PDI-P itu.

Baca juga: Ketua MPR: Pak Presiden, Ada Titipan dari Emak-emak agar Harga Bahan Pokok Terjangkau

"Yang kami hormati Presiden Indonesia kelima Ibu Hajah Megawati Soekarnoputra...," ujar Bambang.

Sontak anggota Dewan yang mendengar bertepuk tangan.

Bambang segera meralat ucapannya itu sambil menyebut Megawati dengan sebutan ibunda.

"Putri maksud saya. Maaf, Ibunda. Biar lebih afdal saya ulang. Kepada yang terhormat Presiden Indonesia kelima Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri," ralat Bambang.

Baca juga: Buka Sidang Tahunan, Ketua MPR Sapa Muhaimin sebagai Cawapres

Setelah meralat, Bambang melanjutkan pidatonya dengan menyapa sejumlah pejabat tinggi negara, yakni Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Mahyudin, Ahmad Muzani, dan EE Mangindaan.

Namun, Bambang kembali keliru saat menyebut jabatan Muhaimin Iskandar. Bambang menyebut Muhaimin sebagai Ketua MPR, bukan sebagai Wakil Ketua MPR.

"Yang saya hormati Ketua MPR Saudara Muhaimin Iskandar...," ucap Bambang.

Ia pun berhenti sejenak sambil kembali membaca naskah pidatonya.

"Oh ini tulisannya ketua. Yang kami hormati Wakil Ketua MPR saudara Muhaimin Iskandar," kata politisi Partai Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com