KOMPAS.com - Bendera merah putih pertama yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang sering disebut bendera pusaka, menjadi salah satu elemen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Mereka yang bertugas mengibarkan bendera merah putih saat itu adalah SK Trimurti, Latief Hendraningrat, dan Suhud.
Bendera itu dijahit oleh istri Soekarno, Fatmawati. Ia menjahit tangan bendera itu setelah Soekarno kembali dari Rengasdengklok pada tengah malam.
Desain bendera diadopsi dari bendera Majapahit sekitar abad ke-13, yang memiliki sembilan garis berwarna merah dan putih.
Banyak cerita soal bendera pusaka.
Pada 1947, Belanda ingin merebut kembali Indonesia setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Soekarno membawa bendera pusaka ke Yogyakarta dalam sebuah koper. Saat itu, Ibu Kota negara dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta.
Bendera itu dipotong menjadi dua bagian dan diberikan kepada ajudan Soekarno, Husein Mutahar, untuk diamankan.
Pada pertengahan Juni 1948, Mutahar mendapatkan perintah dari Bung Karno untuk menyerahkan bendera pusaka itu ke tempat pengasingannya. Sebelum diserahkan, lembaran kain merah dan putih tersebut dijahit kembali.
Bendera merah putih pertama terakhir dikibarkan pada peringatan HUT RI pada 1968 dan kini disimpan di Monumen Nasional (Monas).
Apa saja fakta seputar bendera pusaka? Simak infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.