Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Rupiah Melemah karena Impor, Ini Kata Sri Mulyani

Kompas.com - 14/08/2018, 19:53 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi pernyataan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno, yang menyebut bahwa pelemahan rupiah disebabkan karena Indonesia banyak melakukan impor.

Sri Mulyani tidak membantah argumen Sandiaga itu. Menurut dia, saat ini pemerintah memang berupaya mengendalikan impor sejumlah komoditas.

"Ya tadi sudah dijelasin, kita mau mengendalikan impor, itu yang dilakukan. Dan ekspor itu sudah bagus," kata Sri Mulyani kepada wartawan usai rapat terbatas mengenai peningkatan cadangan devisa, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/8/2018) sore.

Rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo itu menyepakati, Indonesia harus mengurangi impor yang tidak diperlukan untuk meningkatkan cadangan devisa dan menguatkan rupiah. Sri Mulyani mengatakan, setidaknya ada 500 komoditas impor yang akan diidentifikasi.

Baca juga: Perkuat Cadangan Devisa, Jokowi Minta Kurangi Impor dan Tingkatkan Ekspor

"Saat ini kami bersama Menteri Perdagangan dan (Menteri) Perindustrian akan mengidentifikasi 500 komoditas yang memang bisa diproduksi dalam negeri, apakah akan bisa melakukan subtitusi impor sementara kita melakukan pengendalian dari sisi impornya," kata Sri.

Sri mengatakan pemerintah juga akan menerapkan pajak penghasilan (Pph) impor 7,5 persen untuk barang konsumsi maupun bahan baku. Menurut dia, pemerintah akan mengendalikan barang yang permintaannya melonjak tinggi, tapi tidak betul-betul strategis dan dibutuhkan dalam perekonomian.

"Ini kita suspect termasuk berbagai macam belanja online yang berasal dari luar yang memang mengkontribusikan impor barang konsumsi yang sangat tinggi. Kita akan melakukan langkah yang cukup drastis dan tegas untuk mengendalikan," kata Sri.

Baca juga: Sandiaga Sebut Rupiah Melemah Karena Banyaknya Impor

Diberitakan sebelumnya, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia.

"Karena sekarang ini banyak sekali kebijakan kita yang mengarahkan pemenuhan kebutuhan itu melalui impor," kata Sandiaga Hal itu disampaikan Sandi saat berkunjung ke Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Senin (13/8/2018) malam.

Diketahui, per 13 Agustus, nilI tukar rupiah mengalami penurunan hingga Rp 14.600 per dolar AS.

Cawapres Prabowo Subianto ini pun berjanji, jika nanti menang Pilpres, akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan produk dalam negeri. Sehingga, dengan kebijakan tersebut, diharapkan nilai tukar rupiah tidak melemah.

Kompas TV Pemerintah berencana mengajak Amerika duduk bersama membahas pokok-pokok keberatan tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com