Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Klaim Penanganan Selama Tanggap Darurat Gempa Lombok Berjalan Baik

Kompas.com - 13/08/2018, 18:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham mengklaim, penanganan dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama status tanggap darurat, berjalan dengan baik.

"Situasi tanggap darurat sudah terkendali semua. Jadi kalau sebelumnya ada berita beberapa daerah tidak terjangkau, sekarang sudah dijangkau semua," ujar Idrus saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Baca juga: Fakta Terbaru Gempa Lombok, Jumlah Korban Meninggal 436 hingga Klarifikasi BMKG

Hampir di setiap titik kumpul masyarakat korban gempa sudah didirikan fasilitas dapur umum. Secara berkala, bantuan logistik berupa sembako juga telah didistribusikan ke dapur-dapur umum tersebut agar masyarakat bisa memasak sendiri.

"Kami tinggal mengontrol kebutuhannya apa saja," ujar Idrus.

Seiring itu, personel TNI, Polri serta BNPB terus menyisir daerah perbukitan untuk mencari masyarakat yang khawatir terjadi tsunami hingga akhirnya menetap di sana.

Baca juga: [KLARIFIKASI] BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Susulan yang Viral di Media Sosial

Tim berupaya meyakinkan masyarakat bahwa akan lebih aman dan mudah beraktivitas apabila mereka mengungsi di dekat rumah.

Idrus juga memastikan bahwa pendirian rumah sakit darurat sudah dilaksanakan. Distribusi obat-obatan juga berjalan lancar. Apalagi, TNI mengerahkan kapal laut yang berfungsi sebagai rumah sakit untuk membantu para korban.

Berdasarkan informasi yang masuk ke ponselnya, Idrus mengatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi mencapai 436.

Baca juga: Tinjau Korban Gempa Lombok, Jokowi Bertolak ke NTB

Jumlah itu berpotensi bertambah karena masih ada beberapa titik reruntuhan bangunan yang belum disentuh oleh alat berat dan evakuasi.

Korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Lombok Utara 374 orang, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang.

Sementara itu, korban luka-luka tercatat mencapai 1.353 orang, dengan rincian 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.

Kompas TV Sejumlah relawan menghadirkan inovasi baru untuk memberikan layanan kesehatan kepada para pengungsi dengan mudah dan cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com