Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kemeja Putih Jokowi Bersablon "Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata"

Kompas.com - 10/08/2018, 18:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata." Demikian tertulis di bagian depan kemeja putih yang dikenakan Joko Widodo, Jumat (10/8/2018) pagi.

Kata-kata itu berhias ornamen floral dekoratif di sekelilingnya serta siluet tubuh Jokowi yang sedang berjalan sambil menggulung lengan baju.

Dengan kemeja itu pula, Jokowi mendaftarkan diri ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon presiden bersama sang calon wakil presidennya Kiai Haji Ma'ruf Amin.

Penelusuran Kompas.com, rupanya kemeja unik Jokowi itu dibuat dalam satu hari.

"Kemeja itu awalnya baru kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB," ujar Sekretaris Pribadi Jokowi Anggit Noegroho saat berbincang santai dengan Kompas.com di Istana Presiden, Jumat siang.

Baca juga: JK Bicara soal Tikungan Akhir Cawapres Jokowi

Mengenakan sesuatu yang berbeda pada saat hari pendaftaran ke KPU sebenarnya sudah diinginkan sejak lama.

Presiden kemudian meminta Anggit beserta tim membuat desain untuk disablon di kemeja.

Kamis siang, sejumlah desain rampung dan dihadapkan di meja Presiden.

"Dari banyak desain, Pak Jokowi lalu milih ini, ini, ini (tiga desain)," ujar Anggit.

Baca juga: Jokowi, Capres yang Hanya Ingin Gelar Insinyur...

Salah satu desain yang dipilih adalah desain yang tersablon di kemeja putih Jokowi yang digunakan pada saat pendaftaran ke KPU.

Sementara, dua desain lagi disimpan untuk digunakan pada momen penting selanjutnya.

Anggit menambahkan, ketika Pilpres 2014, salah satu tagline yang digunakan adalah "jujur" "bersih" dan "sederhana".

Tagline itu dinilai kurang relevan lagi apabila digunakan pada era saat ini.

"Bukan berubah ya, tapi disesuaikan. Karena itu memang karakternya beliau," ujar Anggit.

Baca juga: Jokowi Ajak Adu Gagasan, Rekam Jejak, Prestasi dalam Pemilu

Oleh sebab itu, kata-kata yang dipilih adalah "bersih, merakyat dan kerja nyata."

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com