Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ma'ruf Amin Dihubungi Romy dan Megawati Jelang Pengumuman Cawapres

Kompas.com - 10/08/2018, 17:38 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin tak pernah bercita-cita atau berharap menjadi calon wakil presiden.

Ia tak menyangka ketika secara resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presiden.

Ma'ruf mengungkapkan, jelang pengumuman cawapres, Kamis (9/8/2018) lalu, ia dihubungi oleh Ketua Umum PPP M Romahurmuziy dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada sore hari.

"Jadi memang bahkan ketika kemarin sore, saya biasa saja di MUI, ngurusin dana-dana untuk (bencana gempa) Lombok. Pak Romy nelepon saya, mulai ada berita saya disuruh ke satu tempat," cerita Ma'ruf di gedung DPP PPP, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Baca juga: Kalla Tak Paham Mengapa Sandiaga dan Maruf Dipilih Jadi Cawapres

Ia heran, mengingat jelang pengumuman waktu itu, partai koalisi Jokowi sudah mengarah pada nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

"Katanya sudah mengarah ke Pak Mahfud? 'Enggak, ini ada arah baru' katanya (Romy), 'muter'. Setengah 5 (sore) Pak Romy kasih tahu saya. Jam 5, Bu Mega juga nelepon saya," kata dia.

Ma'ruf sejak awal tak mengira akan menjadi cawapres, meskipun pada waktu itu beredar 10 nama cawapres yang salah satunya memuat namanya.

Baca juga: Pengamat: Maruf Cawapres, Menggembirakan Sekaligus Menggelisahkan Nahdiyin

Ia juga mengetahui namanya semakin menguat sebagai cawapres Jokowi dari suatu artikel mendalam di sebuah media cetak.

Ma'ruf mengaku dirinya nyaman menjalankan tugasnya sebagai ulama. Namun, ia siap jika negara membutuhkan dirinya sebagai cawapres.

"Ulama itu kan begitu. Kalau dibutuhkan manfaatnya, saya harus siap. Walaupun ada juga yang bilang jangan jadi pejabat lah. Saya bilang, memang yang jadi capres, wapres, politisi, harus tentara dan pengusaha saja? Kiai kan juga boleh," cerita Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi: Maruf Amin Ulama yang Dihormati Umat Islam

Ia bersyukur Jokowi menunjuknya sebagai cawapres. Menurut Ma'ruf, penunjukkan ini bentuk penghargaan Jokowi kepada kalangan ulama.

Ma'ruf siap membantu Jokowi dengan maksimal apabila berhasil memenangkan Pilpres 2019.

Kompas TV Joko Widodo kembali memberikan alasannya memilih Ma'ruf Amin menjadi pasangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com