Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP Nilai Formasi Koalisi Prabowo-Sandiaga Uno Tidak Optimal

Kompas.com - 10/08/2018, 16:22 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy menilai, formasi koalisi serta penetapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak optimal.

Romahurmuziy melihat situasi itu memudahkan koalisi Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin memenangkan Pilpres 2019.

"Insya Allah akan menjadi lebih mudah dalam pertarungan besok. Kenapa? Karena penantang dari satu partai politik yang sama," kata pria yang akrab disapa Romy, di gedung DPP PPP, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Romy melihat formasi koalisi pesaing yang dibentuk jelang akhir pendaftaran Pilpres 2019, terkesan terburu-buru.

Baca juga: Fadli Zon: Demokrat Bergabung, Koalisi Prabowo-Sandi Lebih Berenergi

Selain itu, koalisi pesaing Jokowi juga mengingkari kesepakatan yang dijalin dengan ulama yang mendukungnya.

"Tentu bisa dilihat ketika isu atau narasi yang dibawa kawal ulama, tapi siapa yang bersama ulama? Siapa yang meninggalkan ijtima ulama?" kata Romy.

"Jadi dari sisi kemenangan insya Allah dengan dukungan masyarakat Indonesia akan jauh lebih tinggi di Pak Jokowi di 2019 yang akan datang," tuturnya.

Baca juga: AHY: Saya Dukung Penuh Prabowo-Sandi

Seperti yang diketahui, kubu pesaing Jokowi, yaitu Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai pasangan capres dan cawapres.

Deklarasi keduanya telah dilakukan pada Kamis (9/8/2018) malam di kediaman Prabowo, kawasan Kertanegara, Jakarta.

Kompas TV Majelis Tinggi Partai Demokrat telah melaksanakan sidang ketiga untuk Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com