Deklarasi capres
Pada tanggal 14 Maret 2014, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya menulis langsung surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden.
Jokowi mengumumkan bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.
Kesiapannya diutarakan dengan mengucapkan "bismillah" kemudian mencium bendera merah putih di rumah Si Pitung, Jakarta Utara.
Pada tanggal 19 Mei 2014, bertempat di Gedung Joeang 45 kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jokowi mengumumkan, Jusuf Kalla akan menjadi calon wakil presidennya.
Pencalonan Jokowi-Jusuf Kalla didukung koalisi PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.
Pada hari yang sama, Jokowi dan Jusuf Kalla secara resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.
Adapun, lawan Jokowi dalam Pilpres 2014 adalah Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP dan Golkar.
Diserang berbagai isu
Setelah menjadi capres, sejumlah isu miring menerpa Jokowi. Ia dituduh terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Jokowi diragukan ke-Islamannya. Jokowi juga dituding merupakan antek asing. Bahkan, ada yang menuduh Jokowi merupakan keturunan Tionghoa.
Salah satu media penyebaran isu-isu tersebut adalah melalui sebuah koran bernama Obor Rakyat.
Belakangan, penulis dan manajemen koran itu ditetapkan sebagai tersangka atas kasus menyebarkan ujaran kebencian.
Maka, kampanye Pilpres 2014 merupakan salah satu momen terberat. Setiap hari, Jokowi berkeliling dari satu kota ke kota lainnya di Indonesia untuk menangkal isu miring itu sambil mengampanyekan rencana program dan kebijakannya apabila terpilih.
Isu miring tidak membuat Jokowi terjegal. Juli 2014, KPU menyatakan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memenangkan Pilpres 2014 mengalahkan pasangan Prabowo-Radjasa dengan selisih suara sebesar 8.421.389 suara.
Pada tanggal 20 Oktober 2014, Jokowi dilantik sebagai Presiden di Gedung DPR/MPR RI.
Upacara tersebut menandai secara resmi dimulainya jabatan Joko Widodo sebagai Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia.
Jokowi-JK kemudian diarak dari Bundaran HI menuju Istana Presiden Jakarta menggunakan kereta kencana.
Puluhan ribu orang tumpah ruah di sepanjang jalan Soedirman-Thamrin menyambut perjalanan Jokowi-JK tersebut.