"Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail," kata Mahfud, dalam sebuah wawancara di Kompas TV, pada Kamis sore.
Mahfud mahfum. Bagi mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut, hal itu merupakan peristiwa politik biasa.
"Biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa. Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin," ucap Mahfud.
Indonesia damai
Ma'ruf telah menentukan beberapa rencana kerja yang akan dijalankan. Hal pertama yang akan dilakukannya adalah menciptakan Indonesia yang aman dan damai.
"Apa yang akan saya kerjakan, tentu saya membantu Presiden untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan sejahtera," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Kamis malam.
Menurut dia, tidak mungkin akan tercipta pembangunan dan kesejahteraan yang merata tanpa adanya suatu kesatuan.
Ia juga akan berupaya membuat rakyat lebih patuh atas kesepakatan yang telah dibuat pendiri bangsa.
Kesepakatan yang dimaksud adalah kesepakatan yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Ma'ruf, Indonesia adalah negara berpenduduk Islam yang berbeda dengan negara-negara di Timur Tengah.
Umat Muslim di Indonesia memiliki suatu kesepakatan, di mana seluruh umat harus hidup berdampingan dan bersaudara dengan pemeluk agama lain.
Tanpa ada kesatuan dan jiwa persaudaraan, menurut Ma'ruf, negara tak akan mengalami kemajuan meski memiliki berbagai potensi.
Bahkan, menurut Ma'ruf, bisa timbul suatu perpecahan.
"Itulah Islam Nusantara. Ini yang harus kita pertahankan. Menjaga melalui ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah (kebangsaan). Ini yang harus dipertahankan supaya negara kita utuh," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.