JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo secara resmi menunjuk Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya dalam Pilpres 2019 mendatang.
Ma'ruf yang baru diumumkan sebagai calon wakil presiden, ternyata telah menyusun beberapa target ke depan.
Salah satunya, Ma'ruf memiliki rencana jangka panjang dalam bidang ekonomi. Ma'ruf berencana untuk lebih memajukan kedaulatan pangan di Indonesia.
"Tidak boleh negara ini tergantung pangan ke luar negeri. Maka kita semua harus bisa memenuhi. Tidak boleh ada impor beras, jagung," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).
Baca juga: Maruf Amin Ingin Bangun Ekonomi Keumatan sebagai Arus Baru Perekonomian
Menurut Ma'ruf, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Begitu juga dengan sumber daya manusia.
Ma'ruf menilai, seharusnya Indonesia mampu mewujudkan kedaulatan pangan. Menurut dia, industri harus diarahkan untuk menciptakan barang yang berkualitas dan dapat diekspor ke luar negeri.
Salah satu caranya, menurut Ma'ruf, dengan mengedepankan pemanfaatan teknologi dalam dunia industri.
"Jangan jadi pengimpor, tapi pengekspor produk dengan teknologi tinggi yang bisa kita ambil dari berbagai negara," kata Ma'ruf.