Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Agenda Pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Ini Jawaban Jokowi

Kompas.com - 08/08/2018, 18:25 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/8/2018), membahas soal MUI.

Awalnya, wartawan bertanya agenda pertemuannya dengan Ma'ruf. Pasalnya, pertemuan tersebut berlangsung tertutup dan tak ada dalam agenda Presiden.

Ma'ruf Amin juga masuk lewat pintu samping Istana Merdeka, bukan pintu yang biasa menjadi tempat wartawan menunggu tamu Jokowi.

"Kok tahu?" tanya Jokowi kepada wartawan yang mewawancarainya di halaman tengah Istana Kepresidenan, Rabu.

Baca juga: Maruf Amin Sambangi Istana, Ada Apa?

Ketua Umum MUI Maruf Amin mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/8/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua Umum MUI Maruf Amin mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Jokowi hanya menjawab singkat saat ditanya mengenai apa yang dibicarakannya dengan Ma'ruf.

"Bahas MUI," kata dia.

Baca juga: Tak Ada Penjelasan dari Maruf Amin Usai Temui Jokowi

Kendati demikian, Jokowi tak menjelaskan secara spesifik masalah MUI apa yang menjadi bahan pembicaraan.

Ma'ruf sebelumnya terpantau tiba kompleks Istana sekitar pukul 14.03 WIB. Ia awalnya masuk ke Istana lewat pintu yang biasa menjadi tempat masuk tamu dan tempat wartawan menunggu.

Asisten Ma'ruf sempat mengisi daftar presensi tamu.

Wartawan yang melihat kehadiran Ma'ruf menunggu di ujung pintu keluar untuk melakukan wawancara.

Namun, Ma'ruf tak kunjung keluar dari ruang presensi.

Baca juga: Sinyal dari Romahurmuziy, Apakah Mahfud MD Cawapres Jokowi?

Saat wartawan mengecek ke meja presensi, Ma'ruf sudah tidak terlihat. Ma'ruf rupanya memilih masuk ke Istana lewat pintu samping.

Sekitar pukul 15.20 WIB, Ma'ruf Amin keluar dari pintu samping Istana Merdeka. Ia bersama asistennya langsung memasuki mobil Alphard B 5 MRF.

Wartawan dilarang mendekat oleh Paspampres untuk mencegat dan mewawancarai Ma'ruf. Mobil Ma'ruf langsung melaju meninggalkan Istana.

Rais Aam PBNU itu juga tidak membuka kaca mobilnya saat disorot oleh kamera awak media.

Ma'ruf masuk ke dalam bursa calon wakil presiden Joko Widodo. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy (PPP) menyebut, nama Ma'ruf dipertimbangkan sebagai cawapres bersama sembilan calon lainnya.

Jokowi juga membenarkan bahwa cawapresnya berinisial M. Selain Ma'ruf, ada juga kandidat lain berinisial M yang masuk bursa seperti Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Moeldoko, hingga Muhammad Jusuf Kalla.

Jokowi meminta wartawan untuk sabar menunggu sampai satu dua hari kedepan. Jokowi memastikan ia dan cawapresnya akan mendaftarkan diri ke KPU pada besok atau lusa, sebelum pendaftaran pasangan capres dan wapres ditutup.

Kompas TV Romahurmuziy menyebutkan cawapres Jokowi berinisial M.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com