Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/08/2018, 14:56 WIB
Penulis Tim Cek Fakta
|
EditorTim Cek Fakta
hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan bahwa informasi yang menyebar di media sosial melalui unggahan status sejumlah akun dan video yang beredar mengenai jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Morowali yang mencapai jutaan orang adalah hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi soal jumlah TKA di Morowali mencapai jutaan orang telah beredar sejak Mei 2018. Beberapa akun mengunggah status soal itu. Sejumlah video juga beredar, dan berkembang di dunia maya.

Salah satu video soal TKA di Morowali. Pemerintah menyatakan bahwa informasi soal jutaan TKA di Morowali adalah hoaks.Youtube Salah satu video soal TKA di Morowali. Pemerintah menyatakan bahwa informasi soal jutaan TKA di Morowali adalah hoaks.

Disebutkan bahwa jutaan tenaga kerja asing, khususnya dari Tiongkok, menyerbu kawasan Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah.

Konfirmasi

Pada Selasa (7/8/2018), diadakan rapat koordinasi antara Kepala Staf Presiden Moeldoko yang bertempat di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, dengan CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus di Sulawesi Tengah, melalui konferensi video.

Moeldoko menyatakan, informasi yang beredar adalah hoaks.

"Sudah terbukti tadi kan, ternyata tidak seperti yang selama ini digembar-gemborkan ada jutaan tenaga kerja asing dan seterusnya, hoaks," kata dia.

Sementara itu, Alexander Barus menghadirkan sejumlah wartawan yang melakukan investigasi di kawasan industri Morowali.

David Eka Setiabudi, jurnalis Bisnis Indonesia, misalnya. Kepada Moeldoko, ia mengatakan bahwa ada tenaga kerja asing di kawasan industri Morowali. Namun, jumlahnya sangat sedikit dan mereka bukan bekerja untuk pekerjaan kasar.

Catatan dari PT Indonesia Morowali Industrial Park sendiri, tenaga kerja asing yang bekerja di wilayahnya berjumlah 3.291 orang.

Adapun, total jumlah pekerja yang beraktivitas di sana, berjumlah 25.000.

Dengan demikian, persentase tenaga kerja asing di sana hanya 10,9 persen dari total tenaga kerja keseluruhan.

Moeldoko pun meminta agar isu serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia segera dihentikan.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang juga hadir dalam rapat itu, mengatakan, proporsi TKA dan tenaga lokal di Morowali masih ideal karena lapangan kerja untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) jauh lebih tinggi.

"Itu artinya kawasan Industri di Morowali membuka perluasan kesempatan kerja untuk TKI sekaligus juga memberikan kesempatan untuk transfer pengetahuan dan teknologi sehingga TKI bisa memiliki kompetensi lebih baik," ujar Hanif.

Menaker menambahkan, dengan adanya pengakuan wartawan tersebut, maka isu jutaan TKA di Morowali sudah selesai.

"Ini saya anggap isu jutaan TKA sudah selesai, case closed," ujar Menaker Hanif.

Pernyataan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo, melalui akun resmi Twitter-nya, @jokowi, Rabu (8/8/2018), juga mengunggah status yang mengklarifikasi soal serbuan TKA di Morowali.

"Tidak benar ada serbuan jutaan TKA dari Tiongkok di Morowali, Sulawesi Tengah. Jumlah TKA di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park ada 3.121 orang, pekerja lokal 25.447 orang. Jadi jumlah TKA hanya 10,9% seluruh pekerja. Standar gaji TKA dan TKI di sana pun sama belaka," demikian twit Jokowi.

Selengkapnya, baca:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hampir Dua Bulan Berlalu, Pilot Susi Air Belum Juga Dibebaskan

Hampir Dua Bulan Berlalu, Pilot Susi Air Belum Juga Dibebaskan

Nasional
MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

Nasional
Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Nasional
Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Nasional
Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Nasional
Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Nasional
Ganjar Blunder soal Tolak Israel, 'Dirujak' Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Ganjar Blunder soal Tolak Israel, "Dirujak" Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Masa Jabatan Kades di MK Kandas | Kapolri Lantik Kabaintelkam

[POPULER NASIONAL] Gugatan Masa Jabatan Kades di MK Kandas | Kapolri Lantik Kabaintelkam

Nasional
Muhaimin Bakal Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan PAN

Muhaimin Bakal Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan PAN

Nasional
Tanggal 3 April Hari Memperingati Apa?

Tanggal 3 April Hari Memperingati Apa?

Nasional
RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Nasional
BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

Nasional
Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Nasional
BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

Nasional
Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke