Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan bahwa informasi yang menyebar di media sosial melalui unggahan status sejumlah akun dan video yang beredar mengenai jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Morowali yang mencapai jutaan orang adalah hoaks.
Narasi yang beredar
Informasi soal jumlah TKA di Morowali mencapai jutaan orang telah beredar sejak Mei 2018. Beberapa akun mengunggah status soal itu. Sejumlah video juga beredar, dan berkembang di dunia maya.
Pada Selasa (7/8/2018), diadakan rapat koordinasi antara Kepala Staf Presiden Moeldoko yang bertempat di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, dengan CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus di Sulawesi Tengah, melalui konferensi video.
Moeldoko menyatakan, informasi yang beredar adalah hoaks.
"Sudah terbukti tadi kan, ternyata tidak seperti yang selama ini digembar-gemborkan ada jutaan tenaga kerja asing dan seterusnya, hoaks," kata dia.
Sementara itu, Alexander Barus menghadirkan sejumlah wartawan yang melakukan investigasi di kawasan industri Morowali.
David Eka Setiabudi, jurnalis Bisnis Indonesia, misalnya. Kepada Moeldoko, ia mengatakan bahwa ada tenaga kerja asing di kawasan industri Morowali. Namun, jumlahnya sangat sedikit dan mereka bukan bekerja untuk pekerjaan kasar.
Catatan dari PT Indonesia Morowali Industrial Park sendiri, tenaga kerja asing yang bekerja di wilayahnya berjumlah 3.291 orang.
Adapun, total jumlah pekerja yang beraktivitas di sana, berjumlah 25.000.
Dengan demikian, persentase tenaga kerja asing di sana hanya 10,9 persen dari total tenaga kerja keseluruhan.
Moeldoko pun meminta agar isu serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia segera dihentikan.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang juga hadir dalam rapat itu, mengatakan, proporsi TKA dan tenaga lokal di Morowali masih ideal karena lapangan kerja untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) jauh lebih tinggi.
"Itu artinya kawasan Industri di Morowali membuka perluasan kesempatan kerja untuk TKI sekaligus juga memberikan kesempatan untuk transfer pengetahuan dan teknologi sehingga TKI bisa memiliki kompetensi lebih baik," ujar Hanif.
Menaker menambahkan, dengan adanya pengakuan wartawan tersebut, maka isu jutaan TKA di Morowali sudah selesai.
"Ini saya anggap isu jutaan TKA sudah selesai, case closed," ujar Menaker Hanif.
Pernyataan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo, melalui akun resmi Twitter-nya, @jokowi, Rabu (8/8/2018), juga mengunggah status yang mengklarifikasi soal serbuan TKA di Morowali.
"Tidak benar ada serbuan jutaan TKA dari Tiongkok di Morowali, Sulawesi Tengah. Jumlah TKA di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park ada 3.121 orang, pekerja lokal 25.447 orang. Jadi jumlah TKA hanya 10,9% seluruh pekerja. Standar gaji TKA dan TKI di sana pun sama belaka," demikian twit Jokowi.
Tidak benar ada serbuan jutaan TKA dari Tiongkok di Morowali, Sulawesi Tengah.
Jumlah TKA di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park ada 3.121 orang, pekerja lokal 25.447 orang. Jadi jumlah TKA hanya 10,9% seluruh pekerja. Standar gaji TKA dan TKI di sana pun sama belaka. pic.twitter.com/MusSi2vWRf
— Joko Widodo (@jokowi) August 8, 2018
Selengkapnya, baca:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.