Selain itu, ASEAN juga terbuka bagi negara-negara baru lain yang akan masuk menjadi anggota.
Menlu Indonesia Adam Malik mengatakan, negara-negara Asia Tenggara harus bersatu dan menghilangkan pengaruh negatif yang bisa merusak hubungan yang baru dibangun baik dari dalam dan dari luar negeri.
Pada 11 Agustus 1967, Harian Kompas, memberitakan, ASEAN bersifat nonpolitik dan nonmiliter.
Artinya, kerja sama yang dibangun tak berpengaruh terhadap politik secara langsung. Secara tak langsung, ASEAN akan bisa bersama-sama menjaga dan memelihara keamanan dan stabilitas tanpa campur tangan dari pihak luar.
Isi Deklarasi Bangkok
Dekrasi Bangkok sebagai penanda terbentuknya ASEAN berisi:
2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik, dan administrasi.
5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
6. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.
7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.
Perkembangan ASEAN
Setelah ASEAN berdiri, banyak cobaan yang dihadapi oleh ASEAN. Salah satunya, persoalan Sabah antara Malaysia dan Filipina dan soal hukuman mati terhadap anggota marinir Indonesia oleh Singapura.
Permasalahan ini mengakibatkan terputusnya hubungan diplomatik antara Malaysia dan Filipina.
Akhirnya, Indonesia memainkan peran positif untuk mengusahakan perdamaian kedua belah pihak hingga tercapai kesepakatan damai.
Pada 1984, Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN yang membawa pengaruh positif bagi negara lain di sekitarnya untuk bergabung.
Negara berikutnya yang bergabung adalah Vietnam, Laos, dan Myanmar. Terakhir, pada 30 April 1999, Kamboja masuk menjadi anggota ASEAN.