JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kerugian ekonomi akibat gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi kerugian dari dua gempa yang mengguncang NTB, yaitu gempa bermagnitudo 6,4 yang terjadi pada Minggu (29/7/2018), serta gempa bermagnitudo 7 yang terjadi pada Minggu (5/8/2018).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penghitungan terkait jumlah pasti kerugian tersebut.
Baca juga: BNPB: Kepanikan Wisatawan di 3 Gili di Lombok karena Hoaks
"Saat ini, sambil berjalan penanganan darurat, tim BNPB melakukan kaji cepat untuk menghitung berapa besar kerugian dan kerusakan yang diakibatkan gempa 7 skala ritcher," ujar Sutopo.
"Saat gempa (bermagnitudo) 6,4 yang terjadi 29 Juli, kerugiannya Rp 424 miliar. Baru kita hitung, ternyata dihantam gempa yang lebih besar sehingga kerugiannya menjadi lebih luas," tambahnya.
Namun, Sutopo mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, pemerintah pusat, daerah, dan instansi lainnya akan terus mendampingi para korban.
Baca juga: Dalam Sehari, Galang Dana Musisi untuk Gempa Lombok Capai Rp 85 Juta
Sutopo menyebutkan, pemerintah memiliki sumber daya yang cukup untuk penanganan bencana ini.
"Jadi Pemda NTB, kabupaten/kota NTB, termasuk masyarakat, tetap tenang, tidak merasa sendirian, pemerintah pusat akan membantu penanganan," ujarnya.
Sampai saat ini, proses evakuasi akibat gempa bermagnitudo 7 tersebut masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Bantuan-bantuan pun masih terus berdatangan dari berbagai pihak.
Baca juga: Gempa di Lombok, Kementrian Pariwisata Fokuskan 7 Hal untuk Wisatawan
Data sementara per siang ini, total korban dari peristiwa sejumlah 105 orang meninggal dunia, 236 luka-luka, dan ribuan orang masih mengungsi.
Sutopo memprediksi jumlah tersebut akan terus bertambah sebab proses evakuasi masih terus dilaksanakan.
Gempa bumi tersebut terasa hingga ke Bali dan Nusa Tenggara Timur.
BNPB mendata, lokasi paling parah terdampak gempa yaitu, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.