Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngabalin: Kalau PAN Malu-malu, Mendingan Enggak Usah Deh, Tutup Pintu Saja...

Kompas.com - 07/08/2018, 16:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin berpendapat, sebaiknya Partai Amanat Nasional (PAN) tidak usah masuk ke partai politik koalisi pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Ali merasa, saat ini PAN malu-malu apakah akan mengarahkan dukungannya kepada Jokowi atau Prabowo Subianto.

"Kalau malu-malu, mending enggak usah deh. Sudah selesai, tutup pintu saja cukup, enggak usah masuk lagi," ujar Ali saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (7/8/2018) siang.

Baca juga: Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi, PAN Batal Dukung Prabowo?

Ada beberapa alasan yang membuat Ali berpendapat PAN tidak perlu bergabung ke parpol koalisi pendukung Jokowi.

Pertama, yakni Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais selalu menjelek-jelekkan Jokowi secara personal dan pemerintahan Jokowi.

Padahal, dalam konteks pasca-Pemilu 2019, PAN merupakan parpol koalisi pendukung Presiden Jokowi.

Baca juga: Ditanyai Kemungkinan PAN Merapat ke Jokowi, Ini Kata Zulkifli Hasan

"Seperti Pak Amien Rais, hari-hari maki orang, hari-hari menyebutkan tidak ada baiknya Jokowi, tidak ada baiknya pemerintah," ujar Ali.

"Kalau anda sebut pemerintah itu tidak benar, berarti Anda kirim orang salah. Kan pemerintahan ini ada wakilnya PAN. Jadi, sudah deh enggak usah. Kalau mau gabung, ya gabung, kalau tidak, ya tidak usah. Tapi sebaiknya tidak usah deh," lanjut dia.

Alasan kedua, Ali tidak yakin apabila elite PAN menyatakan diri bergabung ke koalisi pendukung Jokowi, akan seiring dengan dukungan secara elektoral. Bahkan sebaliknya, banyak pendukung Jokowi yang terpaksa 'balik badan' apabila PAN masuk ke koalisi.

Baca juga: Zulkifli Hasan Temui Presiden Jokowi di Istana

"Lagipula belum tentu PAN datang juga memberikan dukungan dari semua unsur di PAN. Bahkan, mungkin orang-orang yang selama ini mendukung Pak Jokowi malah berhenti mendukung. Maka sudah deh, tutup pintu, cukup. Kami enggak ada masalah kok di sini," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, partainya masih terus berproses dalam memutuskan arah koalisi terkait Pilpres 2019.

"Pokoknya dalam situasi terkait apapun pertama kita masih berproses (arah koalisi Pilpres 2019) hasil belum bisa kita sampaikan ke publik," ujar Eddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: PAN Belum Tentukan Arah Koalisi Dalam Pilpres 2019

Menurut Eddy, keputusan partai akan ditetapkan pada Rapat Kerja Nasional PAN. Diketahui semula Rakernas dijadwalkan digelar pada 6-7 Agustus 2018 itu ditunda sampai menunggu jadwal selanjutnya.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com