Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), korban yang ditimbulkan dari bencana ini adalah 668 orang tewas, 65 hilang dan diasumsikan tewas, sementara 9.299 orang mengalami luka-luka.
4. Bengkulu (magnitudo 7,9)
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 7,9 dengan kedalaman 10 kilometer pernah mengguncang Bengkulu pada 12 September 2007.
Gempa tersebut disebut oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (sekarang BMKG) dan juga Stasiun Geofisika Lampung sebagai gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Namun, peringatan itu dicabut dan tidak terjadi gelombang tsunami di wilayah itu.
5. Aceh (magnitudo 8,5)
Untuk kedua kalinya, Aceh dilanda gempa besar, dengan magnitudo 8,5 pada 11 April 2012.
Posisi gempa terjadi di daerah yang diketahui jarang timbul gempa, yaitu daerah yang merupakan Ninety East Ridge (NER).
Gempa pada 2012 ini kembali memicu gelombang tsunami, tetapi tergolong tsunami kecil dengan ketinggian 1 meter di wilayah Nias, 80 cm di Meulaboh, dan 6 cm di wilayah Sabang.
6. Mentawai (magnitudo 7,8)
Pada 2 Maret 2016, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,8 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Sebelumnya, gempa ini diumumkan memiliki magnitudo 8,3, tetapi kemudian diralat oleh BMKG menjadi 7,8.
Gempa berlangsung kurang dari 1 menit dan dirasakan oleh masyarakat tidak hanya di Kepulauan Mentawai, tetapi juga masyarakat Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
7. Lombok (magnitudo 7,0)
Setelah diguncang gempa pada 29 Juli 2018, Lombok kembali dilanda gempa bumi pada Minggu (5/8/2018). Kali ini, dengan magnitudo 7,0.
Gempa ini sebelumnya didahului dengan serangkaian gempa dengan kekuatan beragam sejak 29 Juli 2018.
Gempa tak hanya dirasakan oleh masyarakat di Pulau Lombok, tetapi juga Bali.
Sebanyak 91 orang meninggal dunia, ratusan orang luka-luka, dan ribuan orang mengungsi.
Dari 7 gempa besar yang terjadi, sebagian besar melanda wilayah barat Sumatera. Hal itu karena adanya lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang aktif bertumbukan sehingga mengakibatkan gempa bumi tektonik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.