Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Tinjau Lokasi Pendaftaran Capres-Cawapres di KPU

Kompas.com - 06/08/2018, 13:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengunjungi lokasi pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2019 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).

Tjahjo tiba di kantor KPU pukul 11.30 WIB. Kedatangannya disambut oleh segenap komisioner.

Setibanya di kantor KPU, Tjahjo langsung meninjau ruang konferensi pers, ruang transit VIP, hingga ruang penyerahan berkas capres-cawapres.

Baca juga: Pendukung Capres-Cawapres Diminta Tak Usung Atribut Provokatif Saat Pendaftaran

"Kalau persiapan udah cukup prima, teknisnya udah oke semua," kata Tjahjo usai meninjau seluruh ruangan.

Sementara itu, Ketua Komisioner KPU Arief Budiman menyebut pihaknya telah selesai melakukan persiapan. KPU tinggal menunggu capres-cawapres datang untuk mendaftar.

"Seluruh persiapan sudah oke, tinggal kita tunggu partai politik bisa segera menyelesaikan urusanya, tidak perlu menunggu tanggal 10 (Agustus)," ujar Tjahjo.

Baca juga: Pendaftaran Capres-Cawapres 2019 Resmi Dibuka

Saran Tjahjo kepada KPU, untuk menjaga ketertiban selama pendaftaran, massa pendukung capres-cawapres yang hadir pada saat pendaftaran harus dibatasi.

Arief kemudian menjelaskan kepada Tjahjo bahwa nantinya setiap capres-cawapres hanya boleh membawa massa paling banyak 170 orang.

Jumlah tersebut sudah termasuk ketua umum parpol pendukung, sekjen, ajudan, dan pendukung.

Baca juga: Begini Tata Cara Pendaftaran Capres dan Cawapres Menurut KPU

"Kami minta parpol untuk menginformasikan (nama-nama pendukung yang hadir) kepada kita," terang Arief.

Selain itu, Tjahjo juga meminta pengamanan diperketat. Supaya tidak terjadi lagi insiden kaca pecah seperti pendaftaran capres-cawapres tahun sebelumnya, atau kejadian lain yang tidak diinginkan.

KPU telah menggelar pendaftaran capres-cawapres sejak Sabtu (4/8) kemarin. Pendaftaran akan ditutup pada Jumat (10/8) pukul 24.00 WIB.

Kompas TV Penundaaan disebabkan karena permintaan dari beberapa ketua wilayah di sejumlah provinsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com