Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemecahan Rekor Dunia agar Masyarakat Internasional Tahu Poco-poco Milik Indonesia

Kompas.com - 05/08/2018, 16:07 WIB
Dean Pahrevi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain dalam rangka menyosong Asian Games 2018, pemecahan rekor dunia juga bertujuan agar masyarakat dunia mengetahui bahwa poco-poco berasal dari Indonesia.

"Poco-poco adalah budaya asli tari asli Indonesia, jadi kita sekarang melaksanakan poco-poco massa 65.000 memecahkan rekor dunia artinya menunjukkan dan memantapkan poco-poco milik Indonesia," kata Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Minggu (5/8/2018).

Baca juga: Proses Panitia Pemecahan Rekor Dunia Poco-poco Melatih 65.000 Peserta

Sebelumnya dikabarkan, pada September nanti Malaysia akan memecahkan rekor dunia tari poco-poco.

Atas dasar itulah, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo berinisiatif untuk menyelenggarakan senam massal poco-poco dan didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI).

"Karena Malaysia kan akan memecahkan poco-poco Malaysia pada September tuh, jadi bapak Jokowi dan Ibu Iriana menugaskan Bapak Menpora untuk bisa bagaimana caranya agar poco-poco ini mendunia, memberi tahu dunia bahwa poco-poco itu milik Indonesia," kata Wiki, Koordinator Instruktur Panitia Pemecahan Rekor dunia tari Poco-poco.

Baca juga: Lucunya Joget Poco-poco Maskot Asian Games dan Kemendikbud

Oleh karena itu, acara pemecahan rekor dunia tari poco-poco ini diselenggarakan lebih dulu sebelum September dengan jumlah peserta sebanyak 65.000. Hal tersebut dilakukan agar masyrakat dunia lebih dulu tahu bahwa tari Poco-poco itu milik Indonesia.

"September kabarnya mereka (Malaysia) mau memecahkan rekor poco-poco, makanya kita harus lebih dulu di bulan ini, dengan kapasitas yang lebih besar juga, kalau tidak salah mereka itu 30.000, kita ini 65.000," ujarnya.

Baca juga: Ada Senam Poco-poco, Pengunjung Sempat Dilarang Masuk Monas

Diketahui, acara pemecahan rekor dunia tari poco-poco yang diselenggarakan pada Minggu pagi di kawasan Monas dan sekitarnya melibatkan 65.000 peserta serta 1.500 instruktur. Para peserta menari poco-poco selama 10 menit.

Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Terlihat juga pejabat dari instansi Polri dan TNI serta sejumlah menteri.

Kompas TV 65 ribu peserta menari Tarian Poco-poco serentak di kawasan Monas, Jakarta untuk memecahkan rekor tarian masal dengan peserta terbanyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com