Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Sempat Nyatakan Abstain, Gerindra Yakin Hubungan Tetap Baik

Kompas.com - 03/08/2018, 18:50 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Taufik Riyadi mengatakan, hubungan partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih baik-baik saja.

Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin membuat pernyataan kontroversial mengenai terbukanya opsi abstain PKS pada Pilpres 2019 kader PKS tak dipilih sebagai cawapres.

Taufik mengatakan, pernyataan itu telah diklarifikasi Suhud sebagai pendapat pribadi, bukan merupakan sikap PKS.

"Itu (opsi abstain) sudah dibantah oleh petinggi PKS sendiri, bahwasanya tidak ada opsi abstain. Selama ini komunikasinya masih berjalan," kata Taufik saat ditemui di kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Jika Tak Jadi Cawapres Prabowo, PKS Pertimbangkan Abstain pada Pilpres

Menurut Taufik, pernyataan Suhud merupakan dinamika yang wajar terjadi jelang pendaftaran capres-cawapres. Sebuah kewajaran pula jika PKS menginginkan kadernya maju mendampigi Prabowo Subianto sebagai cawapres.

Sejak awal, lanjut Taufik, Partai Gerindra dan PKS saling mendampingi. Pada pilkada kemarin, kedunya juga banyak bekerja sama. Kekompakan ini diyakini Taufik akan terus terjadi.

"Kami sangat menghargai PKS, karena selama ini PKS-lah yang mendampingi Gerindra dari awal. Bahkan kalau istilah Pak Prabowo, (PKS) sekutunya Gerindra. Itu dibalas Pak Sohibul Iman (sekutu PKS-Gerindra) segajah," tuturnya.

Sebelumnya, Suhud Aliyudin menyebut pembahasan soal cawapres Prabowo Subianto yang diusung PKS, PAN, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat belum menemui titik terang. Oleh karena itu, ia mengatakan terbukanya opsi abstain PKS pada Pemilu 2019.

Di samping itu, PKS juga tetap berpegang pada sembilan nama kadernya yang diajukan sebagai cawapres Prabowo. Terlebih, satu dari sembilan nama tersebut, Salim Segaf Al Jufri, masuk dalam rekomendasi forum ijtima ulama GNPF.

Kompas TV Pertemuan dengan pimpinan PKS itu dikabarkan membahas hasil konsolidasi politik antara Prabowo dan SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com