JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa Lombok bermagnitudo 6,4 yang terjadi pada Minggu (29/7/2018) tidak menyebabkan meningkatnya aktivitas Gunung Rinjani.
Informasi ini didapatkan dari situsweb resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, belum ada peningkatan aktivitas peningkatan Gunung Rinjani.
"Dari hasil pemantaun di Pos PGA di Sembalun, belum ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Rinjani akibat gempa Lombok. Namun terjadi kerusakan di bangunan Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani," kata Kasbani.
Gempa utama bermagnitudo 6,4, telah diikuti 303 gempa susulan dengan magnitudo yang semakin mengecil.
Akibat peristiwa gempa ini, 17 orang meninggal dunia.
Baca juga: Gempa Lombok: Surati Jokowi, PM Singapura Sampaikan Belasungkawa
Kementerian ESDM menerjunkan Tim Tanggap Darurat (TTD) yang terdiri dari ahli-ahli gempa bumi dari PVMBG Badan Geologi, yang dipimpin secara langsung Kepala PVMBG.
Kasbani, mengatakan, posko utama Tim TTD berada di Desa Madayin, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur.
Tim ini akan melakukan penyelidikan akibat gempa.
Selain itu, tim juga akan melanjutkan pemetaan kerusakan geologi dan pengukuran mikrotremor serta sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat.
"Posko utama Tim TTD berada di Desa Madayin, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur. Selain melakukan penyelidikan akibat gempa, Tim PVMBG Badan Geologi juga akan melanjutkan pemetaan kerusakan geologi dan pengukuran mikrotremor serta sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan instansi terkait," lanjut dia.
Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi yang diterbitkan oleh PVMBG-Badan Geologi daerah Lombok Utara dan Lombok Timur termasuk KRB Gempa bumi Menengah, yang berpotensi menimbulkan kerusakan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.