KOMPAS.com - Gelombang tinggi yang terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksi masih akan terus terjadi hingga akhir Juli 2018.
Peningkatan tinggi gelombang di wilayah Samudera Hindia khususnya selatan Jawa hingga selatan NTT diduga karena fenomena Mascarene High.
Fenomena Mascarene High yakni kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudera Hindia (barat Australia).
Tinggi gelombang di wilayah Indonesia bagian selatan didominasi oleh gelombang panjang (swell) yang dipropagasi oleh fenomena tersebut.
Sementara, meningkatnya ketinggian gelombang di Laut Banda dan Laut Arafuru karena adanya peningkatan kecepatan angin timuran berkecepatan 36km/jam.
Dilansir dari akun Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim, @BMKGMaritim menyampaikan, prediksi gelombang air laut pada 30-31 Juli 2018.
Halo Sobat Maritim!
Update Peringatan Dini Gelombang Tinggi berlaku 30-31 Juli 2018.
More: https://t.co/ABepJMW6XQ
Stay safe and happy~#InfoBMKG #InfoMaritim #BMKGMaritim #PeringatanDini #Gelombang pic.twitter.com/Jqj7xabT26
— BMKG Maritim (@BMKGMaritim) July 30, 2018
Adapun tiga kategori tinggi gelombang yakni tinggi gelombang berstatus waspada berkisar antara 1,25-2,5 meter; tinggi gelombang berstatus berbahaya berkisar 2,50-4,0 meter, dan tinggi gelombang berstatus sangat berbahaya berkisar 4,0-6,0 meter.
Untuk tinggi gelombang berstatus waspada berpeluang terjadi di 20 titik, yakni:
Selain itu, untuk tinggi gelombang berstatus berbahaya berpeluang terjadi di 10 titik berikut:
Untuk kategori tinggi gelombang berstatus sangat berbahaya berpeluang terjadi di Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Simuelue-Mentawai, Perairan Jawa Timur-Sumba, dan Perairan Selatan Pulau Sumba.
BMKG juga menyarankan agar memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran untuk perahu nelayan.
Selain itu, mewaspadai angin berkecepatan di atas 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter.
Sementara, untuk kapal tongkang agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 1,5 meter.
Kapal ferry diimbau waspada angin berkecepatan lebih dari 21 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diharapkan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot serta ketinggian gelombang lebih dari 4,0 meter.
Bagi masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, dan daerah lainnya, khususnya yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas, diharapkan untuk mempertimbangkan kondisi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.