Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Sistem Ganjil-Genap Jelang Asian Games Kurangi Macet 20 Persen

Kompas.com - 30/07/2018, 16:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri memberlakukan uji coba pembatasan kendaraan pribadi dengan sistem ganjil-genap sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta.

Mulai 1 Agustus 2018, sistem ganjil-genap akan diberlakukan hingga Asian Games 2018 selesai pada 2 September 2018.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa menyatakan, uji coba ganjil-genap tersebut terpantau efektif menurunkan kemacetan di Ibu Kota. Bahkan, persentasenya hampir 20 persen.

"Ada peningkatan (kelancaran lalu lintas) sudah mendekati 20 persen. Target kami 20 persen, mengurangi kepadatan 20 persen," kata Royke di Polda Metro Jaya, Senin (30/7/2018).

Royke menjelaskan, sistem ganjil-genap sudah diuji coba sejak dua hingga tiga pekan terakhir. Sistem pembatasan kendaraan pribadi tersebut diberlakukan di sejumlah ruas jalan.

Baca juga: Dalam 6 hari, Polisi Tegur 499 Pelanggar Uji Coba Ganjil-Genap

Royke menyebut, ruas jalan yang terdampak sistem ganjil-genap antara lain Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-sebagian Jalan Jenderal Gatot Subroto, Cawang ke arah Kelapa Gading, dan Cawang ke arah Semanggi.

Selain itu, ada pula ruas jalan Senayan ke arah Tomang, Kuningan, dan Pondok Indah.

Menurut Royke, pembatasan dengan sistem ganjil-genap tersebut merupakan satu dari tiga paket kebijakan yang diambil agar lalu lintas lancar selama penyelenggaraan Asian Games 2018.

Sebab, panitia menargetkan waktu tempuh atlet dari Wisma Atlet menuju lokasi pertandingan adalah 30 menit.

"Jakarta agak krusial, karena targetnya harus 30 menit, paling lama 35 menit dari penginapan sampai ke venue. Pelaksanaannya nanti akan dikawal (voorrijder)," tutur Royke.

Kompas TV TNI dan Polri telah siap melakukan pengamanan pada pergelaran Asian Games yang akan digelar pada tanggal 18 Agustus mendatang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com