Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin Sore, Prabowo Berencana Berkunjung ke DPP PKS

Kompas.com - 30/07/2018, 11:32 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto rencananya akan berkunjung ke gedung DPP PKS pada Senin (30/7/2018) pukul 15.00 WIB.

Menurut Hidayat, pertemuan ini untuk memperkuat hubungan PKS dan Gerindra jelang Pilpres 2019. Ia menilai komunikasi politik ini juga untuk mencegah permusuhan dalam berpolitik.

"Jadi sekali lagi saling kunjung mengunjungi dari kami bukan sama sekali hal baru dari kami jelang pilpres dari dulu Gerindra ke PKS biasa," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Baca juga: Prabowo: Capek Juga Ketemu Orang-orang PKS sama PAN

Namun, Hidayat belum mengetahui lebih rinci terkait pokok pembahasan yang akan dilakukan di DPP PKS sore nanti.

Ia memperkirakan nantinya Prabowo dan Pimpinan PKS akan membahas persoalan pendaftaran Pilpres 2019 yang semakin dekat, hingga membicarakan hasil rekomendasi capres dan cawapres dari ijtima (pertemuan) ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

Baca juga: Prabowo Legowo jika Tak Jadi Capres, PKS Anggap Sikap Negarawan

"GNPF menyampaikan itu secara resmi kepada Pak Prabowo dan PKS dan Habib Salim (Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri) tentu masing-masing akan mengkaji," kata dia.

PKS, kata Hidayat, pada dasarnya menginginkan konfigurasi pemimpin nasionalis-religius untuk Pilpres 2019 nanti.

Kompas TV etiga nama itu direkomendasikan sebagai capres dalam forum Ijtimak Ulama yang diselenggarakan GNPF ulama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com