Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 27 Juli 1996, Peristiwa "Kudatuli"

Kompas.com - 27/07/2018, 12:47 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 22 tahun yang lalu, 27 Juli 1996, terjadi kerusuhan besar di Kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Saat itu, terjadi pengambilalihan paksa Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jakarta Pusat oleh massa pendukung Soerjadi.

Kejadian ini ditengarai karena tidak terimanya kelompok pendukung Soerjadi (PDI Kongres Medan) dengan keputusan Kongres Jakarta yang memenangkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Pemicu konflik

Pemicu peristiwa 27 Juli 1996 berawal dari gejolak internal yang terjadi di tubuh PDI.

Seperti diberitakan Harian Kompas, 23 Juli 1993, Soerjadi secara aklamasi menjadi Ketua Umum PDI masa bakti 1993-1998, sekaligus menjadi ketua formatur untuk penyusunan komposisi DPP.

Baca juga: Direktur YLBHI: Hanya Presiden Jokowi yang Mampu Selesaikan Kasus 27 Juli 1996

Dalam keputusannya, legalitas ketua mendapatkan sejumlah hambatan karena Soerjadi disebut terlibat dengan penculikan kader. Posisinya di ujung tanduk.

Pada Desember 1993, PDI mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya menindaklanjuti persoalan Soerjadi.

Megawati Soekarnoputri tampil dominan dengan dalam Kongres Surabaya.

Akan tetapi, terjadi masalah dalam kongres ini yang berujung pada tidak adanya keputusan karena caretaker meninggalkan forum dan tidak menetapkan ketua terpilih. Megawati tetap menyatakan diri sebagai Ketua Umum PDI.

Selanjutnya, diadakan Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta pada 22 Desember 1993, yang menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI.

Pecahnya kerusuhan

Diduga, ada unsur atau oknum pemerintahan Orde Baru yang menginginkan turunnya Megawati sebagai pimpinan PDI. Akibatnya, terjadi bentrokan di Kantor DPP PDI Jakarta.

Harian Kompas, 29 Juli 1996 , memberitakan, Sekretariat DPP PDI yang direbut oleh kelompok Soerjadi itu "diamankan" sementara oleh aparat sampai keadaan pulih.

Baca juga: PDI-P Susun Laporan dan Adukan Peristiwa 27 Juli 1996 ke Komnas HAM

Aparat kemudian mencegah massa pendukung Megawati yang ingin mendatangi Sekretariat DPP PDI.

Massa yang semakin lama semakin bertambah akhirnya bentrok dengan aparat yang berhasil menahan mereka selama empat jam lebih.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com