Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan SBY soal Megawati Dinilai sebagai Trik Bargaining Masuk Koalisi Jokowi

Kompas.com - 26/07/2018, 22:50 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, langkah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bahwa hubungannya belum pulih dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri adalah sebuah trik bargaining position terkait Pilpres 2019.

Momentum yang dipilih dinilai Yunarto sebagai bukti bahwa SBY memiliki maksud atas penyampaian tersebut.

"Seharusnya yang menjadi fokus pembicaraan ketika berbicara dengan Zulkifli Hasan, hanya mengenai Demokrat-PAN. Ketika dengan Prabowo Subianto kan harusnya fokus pada Prabowo-AHY," ujar Yunarto ketika dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (26/7/2018).

Baca juga: Masinton Pasaribu: SBY Belum Move On, Selalu Baperan...

"Akan tetapi, malah akhirnya banyak pemberitaan terkait tafsir atas statement SBY terhadap Ibu Mega dan Presiden Jokowi," tambahnya.

Menurut Yunarto, hal itu menunjukan bahwa SBY sebenarnya sedang mengirim pesan bahwa dirinya masih membuka kesempatan untuk berkoalisi dengan pendukung Jokowi.

Yunarto melihat SBY membutuhkan bantuan Jokowi untuk menuntaskan hambatan tersebut.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya seusai memaparkan hasil survei Pilpres dan Pileg 2019, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya seusai memaparkan hasil survei Pilpres dan Pileg 2019, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Wasekjen Demokrat: SBY Selalu Berupaya Perbaiki Hubungan dengan Megawati

"Apabila ingin Demokrat masuk, ya Pak Jokowi harus menyelesaikan hambatan terkait dengan hubungan Ibu Mega dan PDI-Perjuangan (dengan pihak SBY)," jelasnya.

Namun, jika Jokowi tak menangkap signal tersebut, Yunarto mengatakan bahwa SBY juga sudah siap untuk bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo.

Seperti diketahui, SBY mengungkapkan persoalannya dengan Megawati setelah bertemu dengan pihak-pihak yang kemungkinan besar akan berseberangan dengan Presiden Jokowi di pilpres mendatang.

Baca juga: Romy: Info Tepercaya, SBY Ajukan AHY Jadi Cawapres Jokowi

SBY melakukan penjajakan koalisi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7/2018). Pada Rabu (25/7/2018), SBY melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Usai bertemu dengan Zulkifli, SBY mengaku bahwa mandeknya hubungannya dengan Mega menjadi penghambat gabungnya Demokrat dalam koalisi pendukung Jokowi.

Konflik antara Megawati dengan SBY berawal dari niat SBY maju Pilpres 2004. Saat itu, Megawati menjabat sebagai presiden dan SBY menjabat Menko Polhukam.

Baca juga: Golkar: Begitu Pintu Setengah Terbuka, SBY Tafsirkan Pintu Setengah Tertutup

Singkat cerita, SBY kemudian mundur sebagai menteri lalu mendeklarasikan Partai Demokrat. SBY kemudian maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla, kemudian memenangi Pilpres 2004.

Saat itu, pasangan SBY-JK mengalahkan Megawati sebagai petahana yang berpasangan dengan tokoh Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi.

Kompas TV Manuver Demokrat memang semakin kencang mendekati waktu pendaftaran capres cawapres untuk Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com