Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Kali Item Ditutup Kain, Ini Komentar Moeldoko

Kompas.com - 25/07/2018, 23:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menanggapi polemik Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang ditutupi kain waring oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Moeldoko percaya langkah itu merupakan salah satu bagian untuk membuat DKI Jakarta menjadi kota yang nyaman untuk perhelatan Asian Games 2018.

"Penutupan itu bukan masalah tepat atau tidak tepat. Tapi itu sebuah upaya, mungkin ada sebuah tujuan tertentu," ujar Moeldoko saat dijumpai di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Menpora Sebut Bau dari Kali Item Masih Jadi Masalah Jelang Asian Games 2018

"Intinya kita semua ingin melihat Jakarta ini lebih baik. Baik berarti bersih, tidak ada bau, tidak ada pemandangan yang tidak indah. Akhirnya nyamanlah gitu," lanjut dia.

KSP merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bertugas mengawasi pelaksanaan persiapan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Diakui Moeldoko, pihaknya belum bisa memutuskan apakah setuju atau tidak mengenai kebijakan Pemprov DKI Jakarta itu. Sebab, kebijakan tersebut belum menuai dampak.

Moeldoko di sela-sela perayaan ulang tahunnya di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7/2018).DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Moeldoko di sela-sela perayaan ulang tahunnya di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Warna-warni Kali Item di Malam Hari Setelah Dipasangi Lampu

Apabila penutupan Kali Item itu sudah berjalan dalam kurun waktu tertentu, barulah pihaknya bisa menilainya untuk kemudian memberikan masukan kepada Pemprov DKI soal langkah yang selanjutnya.

"Kita lihatlah nanti bagaimana. Karena kan ada pandangan dari berbagai pihak, apakah ini perlu dievaluasi. Nah saya belum tau. Akan kita tunggu bagaimana semuanya dikelola dengan baik," ujar Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu sekaligus mengapresiasi kementerian dan lembaga yang melaksanakan persiapan Asian Games 2018. Menurut dia, seluruhnya sudah bekerja sesuai jalur.

Baca juga: Prasetio: Sebenarnya Kali Item Sudah Diperbaiki Maksimal oleh Pendahulunya, Kan Ada di Medsos

"Semua sudah on the track. Mulai dari persiapan venue, transportasi, pengaturan internal, semua sudah tertata. Jadi mereka sudah bekerja keras, kami apresiasi kerja mereka," ujar Moeldoko.

Diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menutup Kali Item menggunakan kain waring untuk mengurangi bau menyengat dari kali tersebut.

"Sudah menahun di situ. Saya yang menginstruksikan memang, setelah saya berdiskusi dengan beberapa orang pakar, salah satu caranya adalah dengan mengurangi proses penguapan dari sungai itu. Penguapannya adalah dengan diberikan kain penutup," kata Anies di Balai Kota, Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Dibilang Anies Warisan Masalah, Begini Pembersihan Kali Item pada Pemerintahan Dulu

Selain itu, Dinas Penerangan dan Energi DKI Jakarta juga memasang sejumlah lampu penerangan di Kali Item yang ditutup kain waring di samping Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu. Lampu dipasang di atas kain waring.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah petugas Dinas PE tampak melakukan pemasangan lampu LED selang atau lampu hias di kali selebar 25 meter itu. Tampak baru sebagian dari Kali Item yang dipasangi lampu tersebut.

Kompas TV Jelang perhelatan Asian Games, Agustus mendatang Kali Sentiong di Kemayoran, Jakarta Pusat, ditutup menggunakan waring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com