Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Zulkifli Hasan, SBY Bilang "Moga-moga Barokah"

Kompas.com - 25/07/2018, 20:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (25/7/2018) malam. Keduanya bertemu di kediaman SBY, di Mega Kuningan, Jakarta.

Zulkifli tiba di kediaman SBY sekitar pukul 19.50 WIB. SBY selaku tuan rumah langsung menyambut kedatangan Zulkifli.

Keduanya sama-sama mengenakan batik lengan panjang. Zulkifli menganakan batik berwarna biru sedangkan SBY mengenakan batik berwarna coklat.

Baca juga: 3 Poin Penting yang Akan Dibicarakan PAN dengan Demokrat

Zulkifli datang ditemani sejumlah petinggi PAN. Mereka yang menemani Zulkifli di antaranya Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketua DPP PAN Yandri Susanto.

Sementara itu, SBY yang menyambut kedatangan Zulkifli ditemani oleh Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.

SBY lantas menyalami Zulkifli. Momen bersalaman keduanya tak lepas dari sorotan kamera para pewarta.

"Moga-moga barokah," kata SBY sembari menggenggam tangan Zulkifli.

Baca juga: Soal Capres-Cawapres, Wasekjen PAN Sebut yang Penting Turunkan Ego Sektoral

Rencananya, pertemuan SBY dan Zulkifli akan membahas peluang koalisi antara PAN dan Demokrat di Pilpres 2019.

Viva Yoga sebelumnya membeberkan tiga hal yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

Pertama, keduanya akan membicarakan tentang rumusan platform koalisi partai. Platform tersebut merupakan haluan atau panduan kerja, yang akan diturunkan dari visi partai koalisi yang akan terbentuk.

Baca juga: Waketum PAN: Ijtihad Politik Kami Mengambil Jalur Perjuangan di Luar Petahana

Platform tersebut akan diwujudkan menjadi janji dan program yang akan dikampanyekan kepada publik.

"Jadi koalisi yang nanti harus dibangun berdasarkan platform koalisi yang betul-betul mencerminkan hal-hal yang menjadi perhatian, tantangan, peluang, ancaman bangsa Indonesia ke depan dalam perspektif ideologi politik, budaya, ekonomi, dan sebagainya," kata Viva Yoga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Poin kedua yaitu terkait penataan organisasi pemenangan. Yoga menginginkan tim pemenangan tersebut melibatkan semua partai koalisi.

Baca juga: Soal Koalisi, PAN Minta Semua Opsi Cawapres Dibuka

Selain itu, tim tersebut juga diharapkan dapat menampung aspirasi dari tingkat daerah hingga desa.

Topik terakhir terkait dengan posisi dan kompisisi pasangan capres-cawapres yang akan diusung.

Yoga menjabarkan beberapa kriteria terkait calon yang perlu disepakati oleh partai koalisi, yaitu memiliki integritas, kapabilitas, serta elektabilitas.

Baca juga: SBY-Prabowo Buka Pintu Koalisi, PAN Ingin Ada Prinsip Meja Kosong

Nantinya, penetapan pasangan tidak akan dilakukan melalui voting, melainkan musyawarah mufakat kolektif kolegial.

Sampai saat ini, PAN masih kukuh untuk mengusung ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai cawapres.

"PAN akan tetap mengajukan Zulkifli Hasan sebagai cawapres, tetapi PAN kan tidak boleh semau hati karena mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan di pilpres juga," jelas Yoga.

Baca juga: Jika Gerindra-Demokrat Berkoalisi, PKS dan PAN Tak Bisa Banyak Mengatur

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan antara SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7/2018) malam.

Kompas TV Zulkifli juga telah mendatangi Presiden Joko Widodo di Istana Bogor dan membahas perkembangan kondisi politik terkini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com