Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Dinilai Masih Ragu Berada di Kubu Penantang Jokowi

Kompas.com - 25/07/2018, 17:23 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari PARA Syndicate Ari Nurcahyo menuturkan, pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (24/7/2018) malam belum menemukan adanya kesepakatan bulat untuk resmi berkoalisi.

Menurut Ari, SBY masih ragu berada di kubu oposisi atau penantang, karena masih menimbang peluang bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi.

“Bila rintangan atau hambatan politik dengan PDI-P bisa diatasi sebelum tenggat waktu (pendaftaran capres-cawapres), SBY merasa lebih aman dan nyaman untuk berkoalisi mendukung Jokowi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Pramono Anung: Mungkin, Rintangannya Ada di Pak SBY Sendiri...

Hal itu berkaitan erat dengan posisi puteranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang santer dikabarkan sebagai calon kuat Demokrat untuk Pilpres 2019.

Ari menilai, jika opsi kerjasama riil Demokrat dan Gerindra lebih cepat terwujud, baru bisa dipastikan Demokrat akan bergabung ke Gerindra.

Pengamat Politik PARA Syndicate Ari Nurcahyo.Fabian Januarius Kuwado Pengamat Politik PARA Syndicate Ari Nurcahyo.

“Pendeknya, bagaimana ruang komunikasi antara SBY dengan PDI-P (Megawati) dan SBY dengan Gerindra (Prabowo), mana yang bisa lebih intensif dan bisa lebih efektif menghasilkan kesepakatan konkrit,” Ari menambahkan.

Baca juga: Rabu Malam Ini, SBY Akan Bertemu Ketua Umum PAN

Selain alasan tersebut, alasan mengapa koalisi Demokrat-Gerindra belum terbentuk, yakni keduanya sedang menakar bagaimana peluang elektabilitas dan penerimaan mitra koalisi lain.

“Pembicaraan masih menjajaki tawar-menawar politik untuk membuka opsi kerjasama apa yang bisa dilakukan kedua partai (bersama mitra koalisi lain) di kubu penantang Jokowi, termasuk utamanya menimbang peluang opsi AHY sebagai cawapres Prabowo,” ujar Ari.

Sebelumnya, pertemuan antara SBY dengan Prabowo menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satu kesepakatan yang dicapai adalah kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam Pilpres 2019.

Baca juga: Politisi PKS Apresiasi Sikap SBY soal AHY Cawapres Bukan Harga Mati

SBY mengungkapkan, sejak awal, jalan koalisi kedua parpol terbuka sangat lebar.

Meski demikian, SBY menuturkan, isu dan visi serta misi ini perlu disepakati lebih dulu sebelum menyatakan koalisi. Jika hal ini sudah disepakati, maka koalisi bisa lebih mudah terbangun.

"Saya katakan tersedia (berkoalisi). Koalisi yang efektif yang kokoh harus berangkat dari niat baik, good will. Harus saling menghormati, mutual respect, dan saling percaya, mutual trust, dan memiliki chemistry yang baik," ujar SBY.

Baca juga: Prabowo Merasa Dirinya Punya Kecocokan dengan SBY

Setelah pertemuan ini, SBY mengaku kedua parpol akan melakukan pertemuan-pertemuan lain untuk membahas secara detail dan teknis.

Kedua parpol juga membentuk tim kecil yang akan bertugas menyusun teknis persiapan koalisi kedua partai.

Dalam pertemuan ini, kedua parpol belum membuat kesepakatan soal posisi calon wakil presiden bagi Prabowo.

Baca juga: SBY: Bagi Demokrat, Cawapres Bukan Harga Mati

Namun, SBY memastikan koalisi Partai Demokrat dan Partai Gerindra dibangun untuk membawa Prabowo sebagai calon presiden.

Kedua parpol ini secara suara sudah cukup memenuhi syarat presidential threshold 20 persen kursi di DPR.

Kompas TV Usai pertemuan malam ini keduanya bersepakat kedepan untuk melakukan pertemuan yang lebih rutin dan teknis untuk menuju koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com