Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Apresiasi Sikap SBY soal AHY Cawapres Bukan Harga Mati

Kompas.com - 25/07/2018, 07:11 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengapresiasi sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan posisi calon wakil presiden bukan harga mati bagi partainya.

Pernyataan SBY itu menanggapi pertanyaan dari wartawan, apakah SBY punya harga mati untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

"Tentu diapresiasi ya pendapat dari Partai Demokrat," kata Mardani kepada Kompas.com, Selasa (24/7/2018) malam.

Mardani mengapresiasi pertemuan SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang baru mengumumkan peluang koalisi.

Baca juga: SBY: Bagi Demokrat, Cawapres Bukan Harga Mati

Sebab, hal itu merupakan bagian penjajakan koalisi yang bijak dalam menentukan pasangan capres-cawapres ke depannya.

"Tentu urut-urutannya kan partai-partai ini mengumumkan koalisi, baru kemudian kita membahas bersama-sama nanti, siapa capres-cawapresnya, begitu," kata dia.

Namun, Mardani mengatakan, pihaknya masih terus memperjuangkan sembilan nama capres-cawapres dari internal PKS dalam berbagai pertemuan politik nantinya.

"Kalau PKS sampai saat ini tetap sembilan nama yang diajukan," ujarnya.

Baca juga: Jalan Menuju Koalisi, SBY dan Prabowo Sepakati Lima Hal Ini

Ia juga mengungkapkan, partainya akan terus berupaya meningkatkan komunikasi politik dengan Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gerindra. Selain itu, kata dia, PKS juga terus berkomunikasi dengan ulama.

"Ya tidak cuma dengan Demokrat, partai-partai yang lain tentu akan intensif bertemu. Termasuk jangan dilupakan dengan kelompok ulama dan habib," ucap Mardani.

PERNYATAAN BERSAMA  Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi penyataan bersama seusai bertemu di rumah SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam. Warta Kota/Henry LopulalanHenry Lopulalan PERNYATAAN BERSAMA Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi penyataan bersama seusai bertemu di rumah SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam. Warta Kota/Henry Lopulalan
Sebelumnya Sekjen PKS Mustafa Kamal menuturkan, partainya tak mau berandai-andai apabila sembilan nama kandidat capres dan cawapres internal PKS tidak terpilih.

Ia menegaskan, saat ini pihaknya terus memperkuat komunikasi politik, khususnya Partai Gerindra.

"Kami terus bangun (komunikasi) seluruh parpol, tapi khusus dengan Gerindra atau Prabowo. Kami sudah kerja sama besar dan tentu saja tren ini akan memuncak pada 2019," kata dia di gedung DPP PKS, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Baca juga: SBY Siap Kerja Sama dengan PAN dan PKS Hadapi Pilpres 2019

Ia optimistis salah satu dari sembilan kader internal PKS bisa diusung jadi cawapres oleh mitra koalisi nanti.

SBY sebelumnya mengungkapkan bahwa Partai Demokrat tak ngotot untuk mendapatkan posisi cawapres pendamping Prabowo. Menurut SBY, Partai Demokrat mengharapkan hadirnya calon terbaik.

"Saya keluarkan statement, bagi Demokrat cawapres bukan harga mati, yang penting pasangan capres dan cawapres paling tepat dan paling baik dalam lima tahun ke depan, bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik," ujar SBY dalam jumpa pers usai pertemuan di kediamannya, Selasa (24/7/2018).

SBY mengungkapkan, sebuah hal yang logis jika setiap parpol ingin agar salah satu kadernya menjadi capres atau cawapres. Akan tetapi, dia memastikan Partai Demokrat tidak bersikeras kadernya wajib menjadi cawapres.

Kompas TV Dalam pertemuan malam ini Prabowo mengatakan tidak ada tekanan dan keharusan dari SBY untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com