JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa permintaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres bukanlah harga mati.
Hal itu ia ungkapkan saat memberikan keterangan usai bertemu SBY di kediaman pribadi SBY, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam.
"Pak SBY tidak meminta AHY sebagai cawapres sebagai harga mati. Beliau minta kita mencari nama yang terbaik," ujar Prabowo.
Baca juga: AHY Ternyata Ikut dalam Pertemuan SBY dengan Prabowo
Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa nama AHY sebagai salah satu nama yang dipertimbangkan sebagai cawapres.
Menurut Prabowo, ia membutuhkan kriteria cawapres pendamping yang memiliki kapabilitas dan bisa berkomunikasi secara baik dengan generasi muda.
Baca juga: SBY: Jalan untuk Koalisi Demokrat-Gerindra Tebruka Lebar
"Tapi kriteria yang saya butuhkan, capable, orang yang bisa berkomunikasi dengan baik dengan generasi muda karena memang pemilih mayoritas di bawah 40 tahun," kata Prabowo.
"Umpama nama AHY muncul saya harus katakan, why not," tambahnya.
Kesepakatan
Pertemuan antara SBY dengan Prabowo menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satu kesepakatan yang dicapai adalah kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam pilpres 2019.
SBY mengungkapkan sejak awal, jalan koalisi kedua parpol terbuka sangat lebar.
"Jalan untuk bangun koalisi ini terbuka lebar, apalagi setelah kami berdua sepakat atas apa yang menjadi persoalan bangsa 5 tahun ke depan, sepakat atas apa yang diinginkan rakyat dan masyrakat, grassroot sebelum kita berbicara kolisi," ujar SBY dalam jumpa pers bersama Prabowo di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Baca juga: Bertemu, Prabowo dan SBY Sama-sama Kenakan Batik Warna Coklat
SBY menuturkan bahwa isu dan visi serta misi ini perlu disepakati lebih dulu sebelum menyatakan koalisi. Jika hal ini sudah disepakati, maka koalisi pun bisa lebih mudah terbangun.
"Saya katakan tersedia (berkoalisi). Koalisi yang efektif yang kokoh harus berangkat dari niat baik, good will. Harus saling menghormati, mutual respect, dan saling percaya, mutual trust dan memiliki chemistry yang baik," ujar SBY.
Setelah pertemuan ini, SBY mengaku kedua parpol akan melakukan pertemuan-pertemuan lain untuk membahas secara detil dan teknis.
Baca juga: Prabowo: Negara dalam Keadaan Susah, Semua Tokoh Harus Bersatu
Kedua parpol juga membentuk tim kecil yang akan bertugas menyusun teknis persiapan koalisi kedua partai.
Di dalam pertemuan ini, kedua parpol belum membuat kesepakatan soal posisi calon wakil presiden bagi Prabowo. Namun, SBY memastikan koalisi Demokrat dan Gerindra dibangun untuk membawa Prabowo sebagai calon presiden.
Kedua parpol ini secara suara sudah cukup memenuhi syarat presidential threshold 20 persen kursi di DPR.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.