Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya, Asrama Haji Dibangun untuk Cegah Wabah Kolera

Kompas.com - 23/07/2018, 16:20 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

Penyakit kolera

Pada 1970-an, jemaah calon haji di Indonesia banyak yang terjangkit penyakit kolera. Situasi ini menyebabkan pemerintah Arab Saudi meminta pemerintah Indonesia untuk memberlakukan masa karantina terhadap jemaah calon haji.

Dalam masa karantina itu, kesehatan fisik, dan mental dari jemaah bisa terkontrol dan terkondisikan dengan baik sebelum mereka sampai ke Arab Saudi.

Akhirnya, pemerintah Indonesia membuat terobosan baru dengan memberlakukan karantina selama lima kali dalam 24 jam sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci dan kembali ke tanah air.

Baca juga: Menengok Fasilitas di Gedung Baru Asrama Haji Bekasi

Langkah pemerintah ini berlaku hingga 1972 sebelum jemaah calon haji hanya tinggal di asrama selama tiga hari sebelum pemberangkatan dan tiga hari setelah kembali ke Tanah Air.

Awalnya jemaah calon haji dikumpulkan di asrama daerah, kemudian dikumpulkan lagi di asrama yang terdapat di kota-kota pelabuhan.

Namun pada waktu itu, pemerintah belum mempunyai asrama haji sendiri. Pemerintah harus menyewa tempat yang akan digunakan sebagai asrama atau tempat karantina dari pihak swasta.

Beberapa tempat yang digunakan sebagai asrama haji saat itu misalnya pabrik sepatu Ciliwung, asrama ABRI Cilodong, asrama KKO AL Jl Kwini, asrama haji PHI Kwitang, asrama PHI Cempaka Putih, Wisma Tanah Air Depsos, Wisma Atletik Senayan, Hotel Nirwana Jatinegara, dan Ponpes Asysyafiyyah.

Akhirnya pada 1974, pemerintah berencana pembangunan asrama haji dengan fasilitas memadai.

Seperti dikabarkan harian Kompas 29 September 1972, Jakarta mempunyai asrama Haji terbesar yaitu di Cempaka Putih.

Asrama ini mampu menampung 607 calon jemaah haji asal Bogor, Cianjur, dan Jakarta. Selanjutnya, mereka yang akan menggunakan kapal laut diberangkatkan dari pelabuhan Tanjung Priok.

Selain di Cempaka Putih, terdapat lokasi lain tempat jemaah haji menjalani masa karantina yaitu di PHI Kwitang yang menampung 104 orang dan Wisma Hansip 196 orang.

Selama tiga hari mereka diasramakan dan mendapat pembekalan terkait perjalanan dan ilmu terkait tata cara dan aturan saat menunaikan ibadah haji.

Selain itu, di dalam asrama jemaah calon haji juga mendapatkan paspor dan tiket kapal serta pemeriksanan kesehatan.

Setelah tiga hari dikarantina, jemaah calon haji kemudian diberangkatkan. Setelah kembali ke Indonesia, jemaah kembali masuk karantina selama tiga hari sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Resmikan Asrama Haji, Jokowi Cerita Pertemuannya dengan Raja Salman

Dalam perkembanganya, jemaah haji hanya masuk asrama haji sehari menjelang keberangkatan, dan ketika tiba di Indonesia tidak perlu masuk ke asrama haji lagi.

Saat ini, Asrama haji berfungsi sebagai asrama haji embarkasi, yaitu asrama yang berfungsi untuk melayani jemaah haji dari proses awal sampai keberangkatan dan kepulangan melalui bandara haji.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com