Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Tantang Jokowi Umumkan Cawapresnya Lebih Dulu

Kompas.com - 23/07/2018, 13:25 WIB
Moh Nadlir,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menantang Presiden RI Joko Widodo segera mengumumkan calon wakil presidennya untuk Pemilu Presiden 2019.

Jokowi menyebut akan memutuskan siapa cawapres yang ia pilih dalam waktu satu-dua pekan ini.

"Seharusnya incumbent kalau sudah matang umumnya mengumumkan lebih awal. Dulu SBY satu bulan sebelum batas waktu (pendaftaran pilpres)," kata Fadli di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (23/7/2018).

Baca juga: Jokowi: Dalam 1-2 Pekan Ini Diputuskan Cawapres, Jadi Silakan Bersaing

Menurut Fadli, pertarungan akan lebih menarik jika Jokowi berani lebih dulu mengumumkan pendampingnya untuk pilpres mendatang.

"Jadi lebih menarik juga percaturannya. Tetapi, kan sekarang malah belum ada juga. Sebagai incumbent tradisinya selalu duluan," kata Fadli.

Sementara soal capres dan cawapres Gerindra, Fadli berujar, akan diumumkan jika telah ada kesepakatan antara partai-partai koalisinya.

"Kami akan menyesuaikan dengan pembicaraan saja hingga batas waktu yang ditentukan," ujar Wakil Ketua DPR RI tersebut.

Baca juga: Jokowi: Kadang Saya Heran, Kenapa Orang Urusi Kantong Saya...

Sebelumnya, Jokowi mengaku akan memutuskan calon wakil presidennya untuk Pemilu Presiden 2019 dalam satu-dua pekan ini.

"Ya, dalam satu-dua minggu inilah kami putuskan. Jadi, silakan bersaing satu-dua minggu ini," kata Jokowi saat pidato perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-20 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/7/2018) malam.

Karenanya, kata Jokowi, semua orang masih punya kesempatan untuk bersaing menjadi pendampingnya pada pilpres mendatang.

Jokowi pun mengungkapkan, saat ini belum ada nama cawapres yang ia kantongi meski rutin bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik pendukungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Nasional
Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Karutan KPK Lawan Penetapan Tersangka Kasus Pungli, Singgung Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
7 Poin Kesimpulan Kubu Anies-Muhaimin, di Antaranya Pengkhianatan Konstitusi dan Nepotisme

7 Poin Kesimpulan Kubu Anies-Muhaimin, di Antaranya Pengkhianatan Konstitusi dan Nepotisme

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com