Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapal Haji pada Masa Lalu: Tampomas

Kompas.com - 20/07/2018, 11:51 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Pada 1960-an, pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia melalui dua jalur, yaitu udara dan laut, sesuai kesanggupan masing-masing.

Perjalanan melalui jalur udara lebih cepat, tetapi biayanya lebih mahal. Sementara perjalanan via laut lebih murah dengan waktu tempuh lebih lama.

Pada masa itu, ada beberapa kapal yang digunakan untuk mengangkut jemaah calon haji asal Indonesia. Salah satunya adalah Kapal Tampomas.

Harian Kompas, 4 Januari 1967, menyebutkan, Kapal Tampomas melayani pemberangkatan jemaah haji melalui tiga dermaga yaitu Jakarta, Semarang, dan Palembang, dengan membawa antara 200-500 penumpang.

Dari pelabuhan pemberangkatan, Tampomas langsung bertolak menuju ke Jeddah, Arab Saudi.

Baca juga: Kisah Kapal Haji pada Masa Lalu: Ambulombo

Tak hanya mengantarkan jemaah calon haji, Tampomas juga membawa aneka barang dari Indonesia yang dibawa seperti mebel, ukiran, dan kain asli Indonesia.

Barang-barang ini dipamerkan dalam sebuah pameran yang bersamaan dengan musim haji. Melalui pameran ini, diharapkan bisa mendapatkan pasaran di Lebanon, Arab Saudi, Palestina, dan negara timur tengah lainnya.

Selain membawa barang untuk pameran, sekembalinya ke Indonesia, Kapal Tampomas juga membawa 3.000 ton beras dari Mesir.

Beras tersebut merupakan pesanan pemerintah.

Pada musim haji 1974, Kapal Tampomas digunakan sebagai pengganti Kapal Belle Abeto dan Tjut Nyak Dien.

Kapal Belle Abeto yang seharusnya membawa jemaah haji dari Surabaya terpaksa tak bisa beroperasi karena mengalami kerusakan parah di Singapura.

Baca juga: Perjalanan Pertama Haji Via Udara Tahun 1952, Tarifnya Rp 16.691

Akhirnya, jemaah calon haji diangkut menggunakan Kapal Tampomas.

Sementara itu, Kapal Tjut Nyak Dien yang membawa jemaah calon haji dari Tanjung Priok juga dialihkan ke Tampomas.

Tidak dijelaskan sampai kapan kapal pengangkut jemaah haji yang dibuat pada 1956 ini berakhir masa berlayarnya.

Namun, pada era 1980-an, kapal ini mendapatkan peremajaan dengan renovasi menyeluruh.

Sebagai penerusnya, ada Tampomas II yang dibeli dari Komodo Marine Jepang dengan harga 8,3 juta dollar AS.

Kompas TV Biro Perjalanan Haji Maktour menggelar kegiatan vaksinasi kepada para calon jemaah haji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com