Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Minta Komunikasi Prabowo dengan Partai Lain Tak Dimaknai Tinggalkan PKS dan PAN

Kompas.com - 20/07/2018, 11:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro meminta komunikasi ketua umumnya, Prabowo Subianto, dengan sejumlah partai tak dimaknai sebagai langkah meninggalkan PKS dan PAN.

Hal itu disampaikan Nizar menanggapi pertemuan Prabowo dengan sejumlah petinggi partai, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia mengatakan, hubungan Gerindra dengan PKS dan PAN sudah terjalin lama. Hubungan Gerindra dengan PKS dan PAN tak bisa disamakan dengan hubungan Gerindra dan partai lain.

Baca juga: Golkar Duga Pertemuan Puan dan Prabowo Bahas Rencana Koalisi

"Hingga kini, Partai Gerindra tetap konsisten membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN)," kata Nizar melalui keterangan tertulis, Jumat (20/7/2018).

"Kedua partai tersebut lebih dikenal sebagai partai berbasis agama. Sedangkan Partai Gerindra merupakan partai yang lebih bercorak nasionalis. Karenanya, kombinasi Partai Gerindra, PKS, dan PAN merupakan representasi rakyat dan umat Islam Indonesia," lanjut Nizar.

Ia menambahkan, komunikasi antara Prabowo dan tokoh partai lain dilakukan sebagai ikhtiar untuk menggalang kekuatan guna memenangkan pemilihan presiden tahun 2019.

Baca juga: Gerindra: AHY Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo

Oleh karena itu, nantinya cawapres pendamping Prabowo akan ditentukan bersama partai koalisi, yakni PKS dan PAN.

Ia menambahkan, jika partai lain dengan kesamaan visi hendak bergabung, tentu cawapresnya akan diajak untuk berembuk.

"Sebab, dalam berkoalisi haruslah saling melengkapi. Dengan artian, kelemahan Partai Gerindra bisa ditutupi kelebihan dari PKS maupun PAN. Begitu juga sebaliknya, kelemahan PKS bisa ditutupi kelebihan dari Partai Gerindra dan PAN," lanjut dia.

Kompas TV Partai Gerindra menyatakan nama-nama cawapres untuk Prabowo sudah semakin jelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com