Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Puan, Prabowo Mengaku Punya Kedekatan dengan Keluarga Megawati

Kompas.com - 17/07/2018, 20:51 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga Ketua Umum PDI Perjuangan Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Hal itu ia ungkapkan terkait pertemuannya dengan politisi PDI-P sekaligus putri Megawati, Puan Maharani, pada Selasa (17/7/2018).

"Baru saja saya bertemu dengan Mbak Puan, pertemuan persahabatan kekeluargaan," ujar Prabowo saat ditemui di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2018).

"Saya kan merasa dekat, bagaimana pun sama keluarga itu (keluarga Megawati). Jadi kita bicara hal-hal yang ringan sampai setengah berat," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, ia memiliki hubungan yang baik dengan suami Megawati dan juga mantan Ketua MPR, almarhum Taufik Kiemas.

Baca juga: Pertemuan "Misterius" Prabowo Subianto dan Puan Maharani...

Saat Prabowo berada di luar negeri ia mengaku sering dijenguk oleh Taufik Kiemas.

Hubungan dengan Megawati, kata Prabowo, juga masih terjalin dengan baik sejak keduanya menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2009.

Selain itu, ia juga mengatakan memiliki hubungan baik dengan semua adik Megawati.

"Saya sama semua keluarga itu, sama Mas Guntur (Guntur Soekarnoputra) baik, Mbak Rachma (Rachmawati Soekarnoputri) di partai saya. Mbak Sukma (Sukmawati Soekarnoputri) pernah juga jadi tim saya dulu. Jadi saya hubungannya baik," kata Prabowo.

Kendati demikian, Prabowo enggan untuk memberitahukan di mana dirinya bertemu dengan Puan.

Baca juga: Sandiaga: Hari Ini Pak Prabowo Ketemu Puan, Besok Ketemu SBY

Prabowo pun tidak menjawab secara tegas dan tak pula membantah saat ditanya apakah dalam pertemuan tersebut keduanya membahas mengenai kemungkinan koalisi antara Partai Gerindra dan PDI-P pada Pilpres 2019.

Bahkan, ia menegaskan soal persahabatan antara dirinya dan Puan akan tetap terjalin meski berbeda sikap politik.

Ia memastikan kontestasi Pilpres 2019 akan berjalaan sesuai dengan prinsip demokrasi. Siapa pun capres-cawapres yang terpilih nanti, kata Prabowo, harus dipastikan terpilih melalui proses yang adil.

"Persahabatan ya persahabatan. Kalau nanti kita tetap, umpamanya kita menempuh jalan politik yang lain-lain kan tidak masalah, tetap sahabat," kata dia.

Kompas TV Sejauh ini, Prabowo dan Partai Gerindra terus mencari koalisi dan dukungan agar bisa maju sebagai capres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com