JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga Ketua Umum PDI Perjuangan Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hal itu ia ungkapkan terkait pertemuannya dengan politisi PDI-P sekaligus putri Megawati, Puan Maharani, pada Selasa (17/7/2018).
"Baru saja saya bertemu dengan Mbak Puan, pertemuan persahabatan kekeluargaan," ujar Prabowo saat ditemui di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2018).
"Saya kan merasa dekat, bagaimana pun sama keluarga itu (keluarga Megawati). Jadi kita bicara hal-hal yang ringan sampai setengah berat," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, ia memiliki hubungan yang baik dengan suami Megawati dan juga mantan Ketua MPR, almarhum Taufik Kiemas.
Baca juga: Pertemuan "Misterius" Prabowo Subianto dan Puan Maharani...
Saat Prabowo berada di luar negeri ia mengaku sering dijenguk oleh Taufik Kiemas.
Hubungan dengan Megawati, kata Prabowo, juga masih terjalin dengan baik sejak keduanya menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2009.
Selain itu, ia juga mengatakan memiliki hubungan baik dengan semua adik Megawati.
"Saya sama semua keluarga itu, sama Mas Guntur (Guntur Soekarnoputra) baik, Mbak Rachma (Rachmawati Soekarnoputri) di partai saya. Mbak Sukma (Sukmawati Soekarnoputri) pernah juga jadi tim saya dulu. Jadi saya hubungannya baik," kata Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo enggan untuk memberitahukan di mana dirinya bertemu dengan Puan.
Baca juga: Sandiaga: Hari Ini Pak Prabowo Ketemu Puan, Besok Ketemu SBY
Prabowo pun tidak menjawab secara tegas dan tak pula membantah saat ditanya apakah dalam pertemuan tersebut keduanya membahas mengenai kemungkinan koalisi antara Partai Gerindra dan PDI-P pada Pilpres 2019.
Bahkan, ia menegaskan soal persahabatan antara dirinya dan Puan akan tetap terjalin meski berbeda sikap politik.
Ia memastikan kontestasi Pilpres 2019 akan berjalaan sesuai dengan prinsip demokrasi. Siapa pun capres-cawapres yang terpilih nanti, kata Prabowo, harus dipastikan terpilih melalui proses yang adil.
"Persahabatan ya persahabatan. Kalau nanti kita tetap, umpamanya kita menempuh jalan politik yang lain-lain kan tidak masalah, tetap sahabat," kata dia.