Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan Polisi Menangkap Teroris di Yogyakarta dan Indramayu

Kompas.com - 16/07/2018, 09:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu dua hari yakni Sabtu (14/7/2018) dan Minggu (15/7/2018), Densus 88 Anti Teror melakukan penangkapan terhadap 5 orang terduga teroris. Penangkapan dilakukan di Jalan Raya Kaliurang Km 9,5, Yogyakarta dan Indramayu, Jawa Barat.

Penangakapan terduga teroris di Yogyakarta dilakukan pada Sabtu malam. Tiga orang terduga teroris yang tertangkap di Yogyakarta seluruhnya tewas.

Mereka terpaksa ditembak lantaran melakukan perlawanan terhadap petugas ketika akan ditangkap. Penangkapan tiga orang terduga teroris tersebut merupakan hasil dari pengembangan sebelumnya. Beberapa waktu sebelumnya, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap beberapa orang di wilayah Yogyakarta.

Dari tangan ketiga orang terduga teroris, polisi mengamankan berapa barang bukti berupa senjata api dan senjata tajam. Dalam penangkapan tersebut, dua orang anggota Densus 88 dikabarkan mengalami luka-luka. 

Baca juga: Kronologi Serangan Dua Terduga Teroris ke Mapolres Indramayu

Dalam drama penangkapan, para terduga teroris dilaporkan sempat membajak sebuah truk dan menabrak pagar. Tidak hanya itu, seorang warga bernama Qotimah (35) juga sempat disandera, namun berhasil menyelamatkan diri.

Kemudian, penangkapan terduga teroris terjadi di Indramayu pada Minggu. Sebelumnya pada Sabtu, telah dilakukan penangkapan terhadap terduga teroris di wilayah hukum Polres Indrmayu.

Mapolres Indramayu diserang

Akan tetapi, pada Minggu dini hari, Mapolres Indramayu diserang oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.

Keduanya diduga membawa bom panci, namun tidak terjadi ledakan. Petugas jaga melepas beberapa tembakan untuk melumpuhkan pelaku.

Meski demikian, pelaku bisa lolos keluar Mapolres dan kabur dengan luka tembakan.

Petugas pun menangkap pelaku yang diketahui merupakan pasangan suami istri. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, pasangan suami istri berinisial GL dan AN itu merupakan anggota dari jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca juga: Terduga Teroris Kaliurang Sempat Bajak Truk dan Tabrak Garasi

"Para terduga teroris yang melakukan aksi penyerangan dan aksi bom bunuh diri di Mako Polres Indramayu adalah kelompok JAD Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat," ujar Agung.

Keduanya berasal dari kelompok yang sama dengan lima terduga teroris lainnya yang sudah ditangkap polisi pada Sabtu dan Minggu. Kelimanya berinisial AS, M, AR, IM dan MKD.

Tujuh pelaku ini ditangkap di beberapa lokasi. Mereka kemudian dibawa ke Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya pada pekan lalu, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyatakan, para terduga teroris yang ditangkap beberapa waktu lalu merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya. Diduga mereka berasal dari kelompok yang sama.

"Dari pengembangan. Kalau dari pengembangan berarti dari kelompok yang sama," tutur Syafruddin.

Kompas TV Kapolda Jawa Barat mengonfirmasi dua dom yang ditemukan warga di Indramayu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com