JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera merasa gembira dengan semakin populernya kampanye tagar #2019GantiPresiden di media sosial.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 28 Juni-5 Juli 2018, ada tren kenaikan popularitas dan kesukaan pada kampanye #2019GantiPresiden.
"Kami gembira karena ternyata kerja kami sangat minim, tapi tagar ini berjalan terus," ujar Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Baca juga: Survei LSI: Kampanye #2019GantiPresiden Semakin Populer dan Disukai
Mardani mengatakan, popularitas #2019GantiPresiden akan terus membesar seiring semakin kecilnya prestasi pemerintah terkait kinerja.
Sementara, popularitas tagar tersebut akan semakin mengecil bila prestasi pemerintah semakin meningkat.
Oleh sebab itu ia melihat bahwa meningkatnya popularitas kampanye #2019GantiPresiden merupakan peringatan bagi Presiden Joko Widodo bahwa persepsi publik terhadap kinerja pemerintah semakin menurun.
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: #2019GantiPresiden Mengesankan Kebelet Berkuasa
"Surveinya LSI Denny JA kemarin kelihatan membesar itu warning bagi Jokowi. Persepsi publik kinerja pemerintah turun," kata Mardani.
Sebelumnya, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan, ada tren kenaikan popularitas dan kesukaan pada kampanye #2019GantiPresiden.
Menurut dia popularitas #2019GantiPresiden cenderung naik jika dibandingkan dua survei LSI pada bulan Mei dan Juni 2018.
Baca juga: Tagar #2019GantiPresiden yang Masif dan Perlawanan Relawan Jokowi...
Selain itu, kata dia, kampanye tersebut juga semakin disukai dan diterima oleh publik. Pada survei Mei lalu, tingkat kesukaan atau penerimaan responden atas kampanye ini sebesar 49,80 persen.
Sementara itu, pada survei bulan Juli ini sudah mencapai angka 54,4 persen.