JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyatakan, PKS mengutamakan kadernya lolos menjadi calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Hal itu disampaikan Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018). Ia menanggapi munculnya wacana pengusungan Anies sebagai capres di internal PKS.
"Iya, setuju," jawab Mardani singkat saat ditanya apakah PKS lebih mengutamakan meloloskan kadernya menjadi cawapres ketimbang mengusung Anies sebagai capres.
Mardani mengatakan, nama Anies sejatinya masuk dalam penjaringan capres atau cawapres PKS dari luar partai, namun tidak diumumkan.
Baca juga: Wacana Anies Baswedan Maju Pilpres 2019 Belum Dibahas Majelis Syuro PKS
Menurut Mardani, Majelis Syuro PKS lebih memilih mengumumkan sembilan kadernya untuk diusung sebagai capres atau cawapres sehingga hal itu yang lebih diutamakan.
Apalagi, sembilan nama tersebut diputuskan dalam Majelis Syuro yang merupakan institusi penentu kebijakan tertinggi di PKS.
"Ternyata ada yang bukan kader tetapi tidak diumumkan memang. Di situ ada nama Prabowo bahkan ada nama Ustaz Abdul Somad, Mas Anies Baswedan. Tetapi memang tak dibahas di Majelis Syuro karena yang diumumkan yang kader," kata Mardani.
"(Anies) belum dibahas. Yang dibahas sembilan kader," tuturnya.
Baca juga: Memprediksi Peta Politik Pilpres jika Gerindra dan PKS Pecah Kongsi
Adapun sembilan kader PKS itu adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.