JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyoroti merenggangnya hubungan antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, merenggangnya hubungan kedua partai oposisi tersebut terlihat jelas dari perbedaan sikap soal posisi calon presiden yang akan diusung.
Partai Gerindra bersikukuh mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto.
Baca juga: PKS: Koalisi Lebih Setuju Usung Anies Jadi Capres
Sementara itu, PKS mulai membuka opsi untuk mengusung tokoh lain sebagai capres, misalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Padahal, Gerindra dan PKS ini tidak terpisahkan, tapi akhir-akhir ini agak renggang Gerindra dan PKS. Gerindra lebih dekat ke Demokrat," kata Hendri dalam diskusi di Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Hendri menilai, bisa jadi Prabowo akan memilih Demokrat sebagai rekan koalisi utama.
Prabowo bisa menggandeng Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Gerindra: Kalau Ingin Calonkan Anies-Aher, Silakan Cari Parpol Pengusung
Menurut dia, Prabowo akan mendapatkan tambahan logistik lebih banyak dengan menggandeng AHY ketimbang calon dari PKS.
"Karena kita tahu Prabowo pasti mempertimbangkan logistik juga," kata Hendri.
Jika Prabowo lebih memilih menggandeng AHY, Hendri meyakini PKS pasti akan menarik diri dari koalisi dengan Gerindra.
Sebab, PKS tidak akan mendapatkan efek ekor jas (coat tail effect) apabila kadernya tidak menjadi capres/cawapres.
Baca juga: PAN: Jika Gerindra Sepakat Prabowo-Zulkifli Hasan, PKS Akan Ikut
Kendati demikian, menurut dia, PKS masih berpeluang membentuk poros ketiga berkoalisi dengan PAN dan PKB.
Namun, ia menilai, poros ketiga yang terdiri dari partai berbasis Islam ini belum pasti terbentuk.
Koalisi ini baru bisa terwujud dengan syarat PKB batal bergabung dengan koalisi Jokowi dan PAN tidak bergabung dengan koalisi Prabowo.
"Kalau tercipta, koalisi umat ini bisa juga menjadi ancaman bagi poros Jokowi-Prabowo," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.