KOMPAS.com - Sejak peluncuran satelit pertama pada 9 Juli 1976, Indonesia telah mengorbitkan beberapa satelit lagi.
Pengorbitan satelit tersebut untuk menggantikan satelit sebelumnya yang telah habis masa orbitnya.
Berikut ini adalah beberapa satelit Palapa milik Indonesia yang diluncurkan ke luar angkasa, seperti dirangkum dari pemberitaan Harian Kompas:
1. Satelit Palapa A-1
Satelit Palapa A-1 merupakan satelit generasi A yang diluncurkan pada 9 Juli 1976 di Cape Kennnedy, Florida, Amerika Serikat.
Satelit ini di luncurkan dengan roket Delta 2914 dan mulai beroperasi dari 9 Juli 1976 sampai 1983.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 9 Juli 1976, Indonesia Luncurkan Satelit Pertama
Palapa A-1 memiliki tinggi 3,7 meter (termasuk bagian antena) serta berdiameter 1,9 meter. Antenanya berupa piringan parabola berdiameter 1,5 meter.
Satelit Palapa di rancang secara khusus untuk mampu memaksimalkan pancaran sinyalnya pada wilayah Indonesia pada umumnya dengan jangkauan luar negara tetangga seperti Malaysia, Philipina, Singapura, dan Thailand.
Satelit Palapa generasi A memiliki 12 transporder dengan kapasitas 6000 sambungan pembicaraan atau 12 kanal televisi.
2. Satelit Palapa A-2
Satelit Palapa A-2 merupakan satelit tipe A yang merupakan proyek kedua antara Indonesia dengan Hughes Space and Communication.
Satelit A-2 diluncurkan untuk menjaga kelangsungan hubungan komunikasi.
Palapa A-2 diluncurkan pada Maret 1977 dengan roket Delta 2914. Sampai akhirnya, satelit ini sampai pada orbit di 77 BT.
3. Satelit Palapa B1
Setelah peluncuran Palapa A1 dan A2 di Cape Canaveral Frorida, Indonesia juga mempersiapkan peluncuran satelit lanjutan.
Pesawat STS misi ke 7 Challengger membawa satelit B2. Sebagai lanjutan dari A-2, Palapa B2 bisa menjadi pengganti yang lebih baik.
Pada 18 Juni 1983, Satelit Palapa B2 akhirnya diluncurkan ke luar angkasa. Palapa B1 akhirnya bisa mengudara dan langsung dikendalikan oleh beberara stasiun pengendali di Bumi yaitu Pusat Pengendali Operasi di Elsegundo California, SPU (Stasiun Pengendali Utama) Cibinong dan Fillmore di Ventura Country sebagai back up.
Akhirnya, Palapa B1 mapan dengan baik di geostasioner pada posisi orbit 108 BT, dengan memiliki kapasitas daya satelit Palapa A, yaitu 24 transporder.
Tujuannya, untuk meningkatkan menampung kebutuhan negara ASEAN.
4. Satelit Palapa B2
Sama seperti halnya Palapa A1 yang mempunyai cadangan A2, Palapa BI juga mempunyai pendamping Palapa B2.
Palapa B2 diluncurkan dengan pesawat ulang alik Challenger pada Jumat, 3 Februari 1984. Peluncuran dilaksanakan di Cape Canaveral.
Namun, dalam perjalanannya, Satelit B2 tidak bisa mencapai orbit yang ditentukan. Salah satu penyebabnya adalah motor perigee tak berfungsi dengan baik.
Gagalnya Satelit Palapa B2 dalam mencapai orbitnya menyebabkan P1 tak mempunyai cadangan setelah Satelit Palapa A1 dan A2 habis masa beroperasinya.
Sebagai penggantinya, Pemerintah Indonesia merencanakan program lain dengan pengadaan Satelit Palapa B2 Pengganti (B2P).
5.Satelit Palapa B2P
Awalnya, satelit ini akan diluncurkan dengan Challenger pada 1986. Namun, karena pesawat Challenger mengalami ledakan di udara dan menewaskan awak pesawat, Pemerintah AS memutuskan untuk menangguhkan peluncurannya.
Akhirnya, Pemerintah RI mengubah peluncuran tersebut dan diundur pada 1987. Sistem peluncuran dilakukan secara konvensional dengan sistem roket seperti Palapa A1 dan A2 melalui roket Thor Delta.
Pada Jumat, 20 Maret 1987, Satelit B2 Penggantu (B2P) diluncurkan dengan mulus ke luar angkasa.
6. Satelit Palapa B2R
Satelit ini merupakan Satelit Palapa B2 yang diperbaiki. Sebagai pelaksana, Sattel Technologies ditugaskan untuk memperbaiki satelit tersebut.
Akhirnya, pada 13 April 1990, Satelit Palapa B2R ini diluncurkan melalui Delta 6925-8.
7. Satelit Palapa B4
Satelit komunikasi domestik Indonesia, Palapa B4 diluncurkan pada 14 mei 1992.
Peluncuran dilakukan di Kennedy Space Center.
Peluncuran dilakukan dengan menyalakan motor apogee (Apogee Kick Motor) yang dikendalikan dari SPU (Stasiun Pengendali Utama) Cibinong.
Selama empat hari setelah penyalaan AKM, Palapa B4 akan menjalani beberapa manuver. Penyalaan AKM akan dilakukan pada posisi 95,9 BT di atas Pulau We dan saat melewati khatulistiwa bergerak ke tenggara.
Setelah mencapai geostasioner, tahap berikutnya adalah menggeser satelit sampai 118 BT. Pergeseran ini akan berlangsung selama empat hari.
Pada posisi ini akan tersisa 424 pon untuk nantinya menjalani operasi selama sekitar 12 tahun.
Tahap selanjutnya adalah pengujian peralatan (bus test) dan tes komunikasi yaitu memeriksa fungsi transponder dan pengaruh setelah peluncuran.