Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Prabowo, Sudrajat Laporkan Indikasi Kecurangan di Pilkada Jabar

Kompas.com - 07/07/2018, 19:55 WIB
Reza Jurnaliston,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Barat, Sudrajat, bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sudrajat melaporkan dugaan kecurangan yang terjadi di Pilkada Jawa Barat 2018.

Mengenakan jas berwarna hitam dan celana bahan berwarna hitam, Sudrajat mendatangi kediaman pribadi Prabowo di kawasan Jakarta Selatan pada Sabtu (7/7/2018) sore.

Dalam pertemuan sekitar 1,5 jam tersebut, Sudrajat melaporkan dugaan kecurangan pilkada, salah satunya masalah daftar pemilih tetap (DPT).

Prabowo mengungkapkan, ada beberapa indikasi pelanggaran Pilkada Jawa Barat 2018.

"Untuk Jawa Barat juga demikian, langkah-langkah yang dilaporkan kepada saya bahwa indikasi penyimpangan, indikasi juga daftar pemilih yang tidak jelas. Ini sedang kita teliti semua," ujar Prabowo dalam keterangannya seusai pertemuan tersebut.

Selain itu, Sudrajat juga melaporkan adanya intervensi dari kalangan-kalangan tertentu yang tidak berjiwa demokratis.

"Yang kita sesalkan intervensi-intervensi tersebut dan kita juga akan meneliti langkah-langkah. Menurut real count kami, kami yang menang di Jawa Barat," tutur dia.

Baca juga: Soal Kemenangan Ridwan Kamil-Uu, Gerindra Tunggu Real Count KPU

Gerindra akan mengidentifikasi dan mengerahkan tim legal dan tim advokasi untuk mempelajari indikasi penyimpangan tersebut.

Prabowo akan mengambil sikap bila calon yang diajukan Gerindra dinyatakan kalah.

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut menyatakan akan menghadapi indikasi-indikasi penyimpangan di Pilkada Jawa Barat tersebut dengan mengedepankan kesejukan, ketenangan, serta kelugasan.

"Kita juga tidak mau terus-menerus dipermainkan karena kita mewakili rakyat, pendukung kami sangat besar. Kami menangkap keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan," kata dia.

Ia menyebutkan bahwa indikasi penyimpangan di pilkada telah mengancam demokrasi serta kedaulatan rakyat.

Hal itu dianggap sangat merugikan bangsa dan konsensus membangun negara.

Prabowo mengimbau dan mengingatkan petugas-petugas di KPU untuk menjalankan tugasnya demi kepentingan rakyat.

"Karena itu, KPU bertanggung jawab atas pemilihan yang bersih dengan daftar pemilih yang benar," kata dia.

Di Pilkada Jabar 2018, Sudrajat berpasangan dengan Ahmad Syaikhu. Calon nomor urut 3 itu diusung oleh gabungan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas dan sejumlah lembaga survei lain, perolehan suara keduanya berada di posisi kedua setelah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com