Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kasus Terorisme yang Hantui Pilkada...

Kompas.com - 06/07/2018, 18:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bahan peledak yang diduga bom terjadi di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7/2018).

Tiga ledakan terdengar di rumah kontrakan yang dihuni terduga pemilik bom bernama Anwardi.

Akibat ledakan tersebut, putra Anwardi mengalami luka-luka akibat terkena serpihan bom.

Baca juga: Pemilik Bom Pasuruan Punya 3 KTP Palsu

Anwardi melarikan diri dari lokasi kejadian, sementara perempuan yang diduga merupakan istri Anwardi diamankan oleh aparat kepolisian.

Sebelumnya, dua orang terduga teroris diciduk polisi di Depok pada 23 Juni 2018 lalu. Keduanya ditembak mati karena menyerang petugas dengan senjata api dan pisau.

Ada kesamaan antara dua peristiwa penangkapan tersebut.

Baca juga: Risma: Lokasi Bom Pasuruan ke Surabaya Cuma 30 Menit, Waspada...

Baik terduga teroris di Depok maupun pemilik bahan peledak di Pasuruan diduga kuat bakal melancarkan aksi teror bom pada saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 Juni 2018 lalu.

"Bom ini tadinya rencananya oleh kelompok ini digunakan untuk menyerang TPS-TPS pada saat Pilkada," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait ledakan yang terjadi di Pasuruan.

Sementara itu, terduga teroris yang ditembak mati di Depok beberapa waktu lalu juga diduga merencanakan untuk melakukan aksi teror pada Pilkada Jawa Barat.

Baca juga: Kapolri Sebut Pemilik Bom Pasuruan Pengecut karena Kabur, Tinggalkan Anak yang Terluka

Keduanya, yang berinisial AS dan AZW alias MRS juga pernah mengikuti latihan semi militer di Gunung Gede pada tahun 2014 silam.

"Merencanakan amaliyah dalam pelaksanaan Pilkada Jabar 2018," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam keterangannya.

Adapun Tito mengungkapkan, ledakan yang terjadi di Pasuruan belum dikategorikan sebagai aksi terorisme.

Baca juga: Bom Pasuruan Tergolong Low Eksplosif karena Campuran Mercon

Akan tetapi, diduga pemilik bom sudah merencanakan untuk melakukan serangan yang kemudian urung dilakukan.

Tito menuturkan, pihaknya melakukan operasi besar untuk memberantas kelompok terorisme sejak peristiwa rangkaian aksi teror bom di Surabaya bulan Mei 2018 lalu. Sejak saat itu, sebanyak 138 terduga teroris telah ditangkap.

Baca juga: Kapolri Sebut Bom Pasuruan Meledak Sendiri karena Tuhan Tak Merestui

Polri pun melakukan pengejaran terhadap anggota-anggota kelompok terorisme. Hal ini dipandang memberikan tekanan kepada mereka.

"138 orang tertangkap setelah bom Surabaya dan kemudian kita melakukan pengejaran-pengejaran kepada mereka. Tekanan-tekanan ini membuat kelompok-kelompok ini menjadi ragu-ragu," sebut Tito.

Kompas TV Saat dirujuk, polisi bersenjata lengkap dari Polres Pasuruan turut mengawal mobil ambulans dan berjaga di depan pintu rumah sakit. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com