Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY yang Masih Sepi "Peminat"...

Kompas.com - 06/07/2018, 08:58 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPartai Demokrat membuka berbagai opsi untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden atau calon wakil presiden dalam Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Namun, upaya partai berlambang bintang Mercy belum mendapatkan titik temu.

Terakhir, Partai Demokrat mencoba menduetkan AHY dengan Wakil Presiden yang juga tokoh senior Partai Golkar, Jusuf Kalla. Harapannya, Partai Golkar juga akan ikut berkoalisi untuk mengusung pasangan ini.

Untuk mengusung AHY, Partai Demokrat memang tidak bisa sendirian. Sebab, ada ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional yang harus dilewati.

Saat ini, Partai Demokrat mengantongi 61 kursi DPR atau 10,9 persen. Jika Partai Golkar yang memiliki 91 kursi DPR atau 16,2 persen bergabung, maka syarat ambang batas sudah terpenuhi.

Baca juga: Senyum SBY untuk Duet JK-AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama AHY pun sudah bertemu dengan JK beberapa waktu lalu. SBY dan JK sama-sama membantah ada pembahasan terkait politik dalam pertemuan itu.

Namun, pasca-pertemuan yang berlangsung di kediaman SBY tersebut, para elite Partai Demokrat makin gencar menyuarakan duet JK-AHY.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan pun berharap pertemuan itu bisa membuka peluang koalisi antara Partai Demokrat dengan Partai Golkar.

"Jika PDI-P saat ini sudah ada koalisinya, begitu juga Partai Gerindra, diharapkan pertemuan ini membuka peluang koalisi alternatif Golkar-Demokrat," ucap Hinca.

Penolakan Partai Golkar

Namun, Partai Golkar yang kini dipimpin oleh Airlangga Hartarto sudah sejak lama menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk bertarung kembali pada Pilpres 2019.

Sejumlah elite Partai Golkar juga sudah menyuarakan duet Jokowi-Airlangga.

Wacana Partai Demokrat untuk menduetkan JK-AHY pun ditolak mentah-mentah oleh Partai Golkar. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meyakini, JK sebagai senior Partai Golkar akan mengikuti keputusan partai untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

"Beliau sebagai senior Partai Golkar tentu mendukung sama dengan posisi Partai Golkar, adalah mendukung Pak Jokowi," kata Airlangga.

Baca: Ketum Golkar Sebut Jusuf Kalla Pasti Dukung Jokowi pada Pilpres 2019

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com